Hukum

Pendeta Gilbert Ajak Tokoh Agama Sampaikan Pesan Damai, Saat Mohamad Kece dan Yahya Waloni Ditangkap Polisi

Loading

Terasnkri.com | Jakarta – Mohammad Kece dan Yahya Waloni ditangkap Polisi yang diduga melakukan ujaran kebencian Penodaan Agama. Menangapi hal tersebut salah satu Tokoh Agama, Pendeta Gilbert Lumoindong, menyampaikan pendapatnya terkait apa yang dialami Mohammad kece dan Yahya Waloni. Jumat (27/8/2021).

Menurut Pendeta Gilbert penangkapan Mohammad Kece dan Yahya Waloni, sudah mencerminkan keadilan telah berlaku di negeri ini. Gilbert berharap dengan penangkapan keduanya bisa meredakan gejolak di masyarakat.

Baca Juga  Tidak Terima Putusan Hakim PN Cikarang, Pasien Eka Hospital Bekasi Ajukan Banding

“Kalau seperti ini jelas bangsa kita lebih asik dan nyaman serta gejolak di masyarakat ahirnya bisa teratasi semakin mereda, masing-masing merasa keadilan dipenuhi” kata Gilbert

Gilbert juga menambahkan bahwa siapapun yang melanggar hukum harus berani mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sehingga tidak ada istilah yang disebut Mayoritas dan Minoritas dalam penegakan hukum di Indonesia.

Baca Juga  Sita Rp78,1 Miliar dari Judol Internasional, Komitmen Polri atas Asta Cita Presiden Prabowo

“Siapapun yang melanggar hukum atau diduga melanggar hukum harus di tindak. kata Lumoindong.

Mohammad Kece di Ciduk Bareskrim lebih dahulu di Bali, dan sehari kemudian Yahya Waloni ditangkap juga. Yahya Waloni ditangkap atas kasus dugaan penistaan Injil, sedangkan Mohammad Kece dipolisikan karena dinilai telah menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW. (Jem)

Baca Juga  Langkah Tegas Ditpolairud Polda Kaltara: Pemusnahan Barang Bukti Sabu-sabu

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIFITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19