NunukanPemkab Nunukan

Wabup H. Hanafiah Resmikan Balai Adat Besar Dayak Agabag Sungai Tulin di Desa Kalunsayan

Loading

TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA – Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah Meresmikan Balai Adat Besar Dayak Agabag Sungai Tulin yang ditandai dengan pemukulan gong sebagai tanda telah diresmikannya Balai Adat Besar Dayak Agabag Sungai Tulin di Desa Kalunsayan yang berada di Wilayah Kecamatan Tulin Onsoi, Sabtu 6 Januari 2024.

Dalam sambutannya, Wabup Hanafiah berharap bahwa balai adat harus menjadi rumah dan tempat yang menyenangkan bagi seluruh masyarakat Dayak Agabag, yang difungsikan sebagai tempat menggelar acara-acara budaya, tempat untuk bermusyawarah menyelesaikan berbagai masalah, serta menjadi tempat yang nyaman untuk mempererat hubungan silaturahmi.

Baca Juga  Kajati Kalimantan Utara Amiek Mulandari Kunjungi Sebatik Pasca Dilantik

“Keberadaan balai adat ini, saya ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa meskipun masyarakat kita begitu beragam, terdiri dari berbagsi suku dan agama, namun selama ini kita bisa hidup dengan rukun dan damai. Semua itu merupakan anugerah yang luar biasa besarnya dari Tuhan yang harus kita syukuri bersama-sama,” ungkapnya.

Baca Juga  UPT LLA Sebatik Dinas Perhubungan Nunukan Gelar Penertiban Penghalang Jalan

Lanjut Wabup Hanafiah meminta agar jangan sampai keberadaan balai adat atau tempat pertemuan yang dibangun justru membuat masyarakat menjadi tersekat-sekat. Perbedaan suku dan agama disikapi dengan bijaksana, sehingga berbedaan itu tidak menimbulkan perpecahan dan saling curiga antara satu dengan yang lain.

Baca Juga  Mendapat Predikat Masjid Percontohan Tingkat Nasional, Masjid Al - Azka Gelar Tasyakuran

“Saya berpesan kepada masyarakat Dayak Agabag agar bisa merawat dan memelihara bangunan ini dengan baik, jadikan balai adat ini sebagai pusat kreatifitas, dan pusat pengembangan seni dan budaya yang sudah diwariskan oleh para leluhur,” tambahnya.

Wabup Hanafiah juga menyarankan Baloy Adat Tulin Onsoi dijadikan tempat penyimpanan pusaka pusaka peninggalan leluhur, supaya menjadi penarik di sektor pariwisata. (TN-Adv/Prokompim Nnkn)