NunukanPemkab Nunukan

Wabup H. Hanafiah Buka Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Kabupaten Nunukan Tahun 2023

Loading

TERASNKRI.COM | NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Kabupaten Nunukan Tahun 2023 yang diselenggarakan di Ruang Serbaguna Lantai IV Kantor Bupati Nunukan, Selasa 19 Desember 2023.

Dalam rakor tersebut Wabup Hanafiah menyampaikan beberapa hal yang menjadi ancaman yang dihadapi Kabupaten Nunukan dan harus diwaspai oleh tim percepatan penurunan stunting adalah :

Pertama, TKI yang bekerja di perkebunan Malaysia yang menikahnya dengan tidak resmi, sehingga tidak terlayani dari segi kesehatan, dan ketika pulang ke Nunukan dengan kondisi hamil sangat berpotensi stunting.

Baca Juga  Kajati Kalimantan Utara Amiek Mulandari Kunjungi Sebatik Pasca Dilantik

Kemudian yang kedua, yaitu masyarakat yang selama masa hamilnya berada dalam kebun, tanpa pernah memeriksakan kondisi kehamilan nya dan tidak memperdulikan asupan gizi si ibu dan calon bayinya. Dan juga pertambahan penduduk di Nunukan Selatan juga menjadi perhatian bersama, dimana pertumbuhan pendudukannya sangat tinggi, untuk bekerja menjadi petani rumput laut.

Berdasarkan Perpres 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, intervensi gizi spesifik, yaitu intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk menurunkan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.

Baca Juga  Peduli Kesehatan Gigi Masyarakat di Perbatasan RI-Malaysia, PDGI Wilayah Kaltara Gelar Baksos

Menurut Wabup Hanafiah, pendekatan secara spesifiknya sudah menjadi tanggung jawab oleh Dinas Kesehatan dengan dana BOK nya, tetapi pendekatan sensitifnya itu menjadi tanggung jawab bersama, melihat dan memperhatikan masyarakat yang belum ada seperti jamban, air bersihnya belum tersambung, rumah tidak layak huni, ini sifatnya sensitif dan perlu menjadi bahan untuk di intervensi, sehingga persoalan stunting dapat diatasi.

Baca Juga  Universitas Terbuka (UT) Tarakan Selenggarakan OSMB di Kabupaten Nunukan

“Dan saya melihat yang tidak kalah pentingnya dalam menangani stunting ini adalah bagaimana kita memberikan pemahaman kepada ibu dalam rumah tangga, artinya ketika melahirkan anaknya bagaimana mencukupi kebutuhan nutrisinya,” ungkapnya.

Lebih jauh, Wabup Hanafiah mengingatkan dalam penanganan stunting jangan seperti pemadam kebakaran, bekerja tidak ada putusnya. Beliau menghendaki pekerjaan menangani stunting ada batasnya dengan memutusnya dengan tidak menunggu bayi stunting dulu baru dirawat. (TN-Adv/Prokompim Nnkn)