SDN Pejek Melaksanakan Ujian Berbasis Digital (USBD)
Terasnkri.com | Matim, NTT – Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia membawa banyak perubahan dalam teknologi pendidikan. Di Kabupaten Manggarai Timur sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia berupaya untuk mendorong pembiasaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan daya saing dalam revolusi industri 4.0.
Ujian Sekolah Berbasis Digital (USBD) adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku yang menggunakan perangkat digital sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya serta pengolahan hasil pemeriksaannya.
Berdasarkan pantauan media ini,ada beberapa sekolah dasar (SD) yang sudah mengunakan aplikasi Android untuk mengakses atau melaksanakan ujian sekolah berbasis digital.
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pejek,yang berlokasi di desa Paanleleng, Kecamatan Kota Komba Utara, sudah dua hari melaksanakan ujian sekolah berbasis digital (USBD).
Paulus Hamu,S.Pd.SD Kepala SDN Pejek saat ditemui media ini diruang kerjanya (Selasa/10/05/2022) mengatakan bahwa tahun ini SDN Pejek sudah mengunakan aplikasi untuk ujian sekolah.
“Sistim ujian kita kali ini mengunakan ujian sekolah berbasis digital (USBD) untuk beberapa mata pelajaran yaitu : IPA, PKN, Matematika, IPS, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Katolik (PAK), sedangkan untuk Mata pelajaran PJOK,SBK dan Mulok ujian praktek,” ungkap Paulus
Hari pertama pelaksanaan ujian berbasis digital untuk mata pelajaran IPA, peserta ujian mengalami kendala jaringan Telkomsel.
“Hari pertama kami sedikit mengalami kendala terutama berkaitan dengan aplikasi kemudian jaringan, memang untuk hari pertama jaringannya kurang bagus sehingga ujiannya sedikit molor tetapi kami tetap berhasil melaksanakan USBD,” lanjut Paulus Samu yang sudah 7 tahun menjadi Kepsek disekolah ini.
Sebelum ujian berbasis digital, SDN Pejek mengunakan ujian sekolah kertas pensil (USKP) dan tahun ini Kepala sekolah dan rekan rekan Guru memberanikan diri untuk mengikuti ujian sekolah berbasis digital bagi peserta didiknya
“Pada Tahun ini kami memberanikan diri untuk memulai ujian berbasis digital, tetapi kami mengalami kendala terutama fasilitas ujian terutama IT, itu yang sampai saat ini SDN Pejek hanya memiliki tiga komputer/leptop pembelanjaannya dari dana bos reguler, untuk itu kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah terutama BOS Afirmasi, karena sampai hari ini kami di SDN Pejek tidak mendapatkan BOS Afirmasi dan juga BOS Kinerja, kami hanya mendapatkan BOS Reguler.
untuk BOS Reguler kami di SDN Pejek jumlah siswanya 65 orang sehingga dana BOS Reguler yang kami dapat untuk satu tahun Rp 54.000.000,00 (Lima puluh empat juta rupiah), terus terang kami sebenarnya sangat semangat tetapi karena keterbatasan fasilitas yang ada,” tutup Paulus Hamu
Untuk di ketahui SDN Pejek berdiri pada tahun 2010 diatas tanah milik pemerintah daerah kabupaten Manggarai Timur dan sudah bersertifikat, yang mengikuti ujian di SDN Pejek hanya 8 peserta karena kekurangan siswa. (Hubertus Basri)
JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19