Nunukan

PKBM ALfirdaus Kedepankan Kegiatan Kearifan Lokal di Perbatasan RI-Malaysia

Loading

TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Alfirdaus yang berpusat di RT. 10 Dusun Berjoko Kampung Lourdes Desa Sei. Limau Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, disamping sebagai fasilitator dalam memerangi tuna aksara di kalangan masyarakat serta Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B dan C, juga memiliki program tersendiri dalam memberdayakan anggota kelompok serta masyarakat sekitar PKBM melalui pendekatan kearifan lokal masyarakat setempat serta untuk meningkatkan keterampilan khususnya di Usaha Kecil Menengah serta Industri Rumah Tangga.

“Di kampung Lourdes, desa Sungai Limau Kecamatan Sebatik Tengah sebagai salah satu tempat yang dijadikan pusat kegiatan kearifan lokal oleh PKBM Alfirdaus dimana kita mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial berupa dana sebesar Rp. 50 Juta yang disalurkan oleh Dinas Sosial kabupaten Nunukan, oleh kami di PKBM Alfirdaus bantuan dana tersebut dipergunakan sebagian yakni sebesar Rp. 25 Juta pada pengadaan alat – alat kesenian marawis, qosidah dan pakaian tradisional, serta sebagiannya lagi untuk meningkatkan potensi perekonomian masyarakat yaitu membuat pembibitan melon, penanaman jahe, penanaman cabe dan dengan produksi hasil jahe PKBM Alfirdaus membuat serbuk instan jahe kemasan, keripik pisang, serta keripik jamur tiram” jelas Ketua PKBM Alfirdaus Maulini Zainal Abidin, S.Ag, MM ketika ditemui di pusat PKBM Alfirdaus Kampung Lourdes desa Sei. Limau Kecamatan Sebatik Tengah, Jumat (11/2/2022)

Baca Juga  Ketua Umum PP As'adiyah AG. Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) As'adiyah Sebatik
Baca Juga  Mendapat Predikat Masjid Percontohan Tingkat Nasional, Masjid Al - Azka Gelar Tasyakuran

Lebih lanjut ditambahkan oleh Maulini Zainal Abidin, S.Ag, MM selaku ketua PKBM Alfirdaus,” Kearifan lokal kita pandang sebagai upaya dalam bidang sosial untuk mencegah terjadinya konflik dalam masyarakat yang heterogen dengan membudayakan adat istiadat setempat dan kegiatan ekonomi kemasyarakatan ataupun potensi usaha bersama dalam kelompok guna membangun pengembangan masyarakat setempat”

Oleh Maulini Zainal Abidin, S.Ag, MM, kedepannya, PKBM Alfirdaus tidak hanya konsen dalam memberantas buta aksara di perbatasan Indonesia – Malaysia tapi juga menjadi motor penggerak nilai – nilai kearifan lokal di perbatasan serta lokomotif peningkatan ekonomi kerakyatan.

“Kita ingin masyarakat kita yang berbagai suku, adat istiadat, agama bisa membaur dan bersatu tanpa sekat – sekat, untuk langkah awal, warga dan kelompok – kelompok, baik itu kelompok wanitanya, kelompok taninya, serta muda – mudi yang di fasilitasi oleh PKBM Alfirdaus lah yang kita jadikan pilot project membina persatuan meskipun dari latar belakang yang berbeda – beda, dan selanjutnya tentu juga kita tidak lupakan terhadap peningkatan perekonomian semuanya” jelas Ketua PKBM Alfirdaus Maulini Zainal Abidin, S.Ag. MM mengakhiri. (TN/001)

Baca Juga  Indikator Makro Disosialisasikan BPS Kabupaten Nunukan

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19