Manggarai TimurNTTNusantara

Berkunjung ke Kecamatan LAUT, Sekda Matim Tanam Manggrove dan Kunjungi Kebun Contoh Sorgum

Loading

Terasnkri.com | Matim, NTT – Sekretaris Daerah (Sekda) Matim, Boni Hasudungan, berkunjung ke wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT) Jum’at 03/12/2021. Kunjungan Sekda Boni dalam rangka memenuhi kegiatan tanam Manggrove program Kodam Udayana Bali, melalui Kodim 1612 Manggarai yang berlokasi di Nanga Lirang, Desa Satar Padut, Kecamatan LAUT.

Dalam lawatannya kali ini, Sekda yang berdarah Batak itu melakukan kegiatan di tiga tempat sekaligus di Kecamatan LAUT.

Diawali giat menanam manggrove di pantai Nanga Lirang bersama Kasdim 1612/Manggarai, Camat LAUT Agus Supratman dan peserta kegiatan lainnya, Sekda Boni sempatkan diri berkunjung ke kebun contoh sorgum milik Pemerintah Kecamatan LAUT yang letaknya kurang lebih 2 KM ke arah selatan dari lokasi penanaman manggrove. Di kebun contoh sorgum itu.

Baca Juga  Cepat Tanggap, TIM Zahir - Aslam Kunjungi Warga Tanjung Mulia Tertimpa Musibah Angin Puting Beliung

Sekda berparas ganteng itu menemui para pekerja yang diketahui terdiri dari para pegawai di Kantor Kecamatan LAUT. Dilokasi kebun contoh sorgum seluas satu hektar itu, Sekda Boni berdialog santai dengan para pekerja. Narasi dialog tidak lari jauh dari makna motivasi, kreatifitas dan pemberdayaan.

Kemudian, Sang Sekda menuju ujung muara kali Wae Laing, tepatnya dibagian selatan jembatan Dampek. Didampingi Camat LAUT dan Kades Satar Padut, Fabianus Kabun, Sekda berjiwa bisnis itu terlibat serius berdiskusi mencari solusi normalisasi kali Wae Laing agar tidak menambah jumlah lahan sawah milik warga yang dikikis kali Wae Laing.

Baca Juga  KPU Minsel Sukses Gelar Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada 2024

Menurut Sekda Boni, pihaknya melalui Camat LAUT dan Kades Satar Padut akan segera buat proposal permohonan bantuan anggaran untuk penanganan normalisasi kali Wae Laing yang panjangnya kurang lebih 2,7 KM.

“Nanti Pa Camat dan Pa Kades segera buat proposal untuk normalisasi atau bronjongnisasi kali Wae Laing ke Pemerintah Pusat atau Provinsi, sebab Kabupaten belum bisa tangani hal ini sebab volumenya sangat banyak”, kata Boni.

Camat LAUT Agus Supratman ketika disinggung dampak bencana kali Wae Laing menjelaskan, akibat banjir kali Wae Laing, banyak lahan sawah milik warga yang tergerus banjir dan pemukiman warga terendam banjir.

Baca Juga  Bersama APH, Rutan Rengat Gelar Razia Blok Hunian Warga Binaan

“Kampung Dampek menjadi langganan tetap bantuan cadangan Beras Pemerintah atau CBP setiap tahun pak, karena kampung Dampek selalu direndam banjir kali Wae Laing setiap tahun”, kata Agus.

Agus juga menjelaskan, akibat bajir kali Wae Laing, tidak sedikit warga kehilangan lahan sawah akibat tergerus banjir. Bila hal ini dibiarkan, maka bencana ikutan yang jadi permanen kemudian hari adalah kelaparan. (Hubertus Basri/AS)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19