Terseret Arus Sungai, Buton Ditemukan Tak Bernyawa
TERASNKRI.COM | MALUKU, NAMLEA – Sesosok Mayat lelaki ditemukan di sungai Waibini areal Air sungai pohon pepaya tepatnya dibeberapa batang pohon bambu yang berada dipinggir sungai. Mayat lelaki tersebut ditemukan Senin, (08/02/ 2021) sekitar pukul 11.00 Wit. Evakuasi mayat korban dilakukan oleh pihak kepolisian dan Kesehatan yang dibantu warga.
Setelah diperiksa akhirnya diketahui sesosok mayat laki-laki tersebut adalah Lam Bone Buton (70) warga Desa Jamilu Kabupaten Buru.
Menurut penuturan anak korban, Afdil Buton (21), pada hari Minggu tanggal 07 Februari 2021 sekitar pukul 17:00 wit, Saksi mengantar korban (bapaknya) ke kebun dengan menggunakan kendaraan Roda dua, dari kediaman (rumah mereka) di Desa Jamilu menuju kebun di Ambolehe Desa Savana Jaya, Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru.
“Bapak saya antar ke kebun pada hari Minggu (7/2/2021) dan beliau sering tidur di kebun selama 2-3 hari, untuk mengumpulkan hasil kebun guna di jualkan di pasar untuk kebutuhan sehari-hari” ungkap Afdil
Afdil melanjutkan, tidak ada firasat apa – apa, namun setelah keesokan harinya, dirinya mendengar berita dari warga, bahwa ayahnya di temukan sudah tidak bernyawa di TKP karena terseret Air pada saat banjir.
Dan dirinya bergegas datang ke TKP untuk melihat langsung seperti di yang beritahukan warga.
Selain itu, dari penuturan saksi, Rafi Uding (25) warga Desa Savana Jaya mengatakan, dirinya menemukan korban sekitar pukul 11:00 wit, pada saat itu dirinya sedang melakukan aktifitas menghanyutkan kayu bakar di sungai. Saat menghanyutkan kayu dirinya kurang lebih berjarak 30 meter dengan korban, pada saat sampai dilokasi (TKP) dirinya melihat sesosok mayat dari jarak 4 (empat ) meter.
“Korban (mayat) dalam posisi terlentang di atas batang bambu yang berada di pinggir sungai, dan saya pun segera memberitahukan kepada mertua (La Here) yang tinggal tidak jauh dari TKP, bahwa ada sesosok mayat yang tidak di kenalnya terdampar di pinggir sungai dengan posisi terlentang di atas batang bambu” ungkap Rafi.
“Mendengar informasi itu, oleh mertua (La Here) saya disuruh kembali memastikan, apakah korbannya laki-laki (pria) atau perempuan (wanita). Saya pun kembali ke TKP guna memastikan apakah korbanya laki-laki atau perempuan. Setelah melihat dan di pastikan dengan benar, korban adalah seorang laki-laki (pria) dan langsung melaporkan kepada pihak yang berwajib” imbuh Rafi Uding
Sekira pukul 12.00. Wit Kapolsek Waeapo, Ipda Zainal bersama personil Polsek serta Pegawai Kesehatan Puskesmas Savana Jaya tiba di TKP. Selanjutnya melakukan olah TKP, dan mengevakuasi Korban dari pinggiran sungai. Evakuasi di laksanakan ditengah kondisi cuaca hujan namun bisa di laksanakan dengan aman.
Dan pukul 12.15 Wit Kasat Reskrim bersama dengan anggota Intelkam dan anggota Reskrim Polres Pulau Buru tiba di TKP dan langsung melaksanakan evakuasi korban bersamaan dengan Kapolsek, Pegawai Kesehatan dan masyarakat sekitar. Pukul 12:30 wit, korban dibawa menuju Puskesmas Waeapo tepatnya di desa Savana Jaya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, terindikasi korban meninggal di karenakan terseret air banjir. Karena pada saat itu terjadi banjir di sungai Waibini areal Air Papaya, Desa Savana Jaya Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru.
Oleh pihak keluarga tidak mau melakukan otopsi serta tidak keberatan atas meninggalnya almarhum, karena keluarga merasa bahwa tidak ada kenjanggalan terkait meninggalnya almarhum. Pihak keluarga merasa korban meninggal akibat terseret Air sungai yang meluap/banjir saat hendak menyeberang sungai tersebut.
TN/GPN
JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19