Heboh!!! Perampokan Disertai Pembunuhan Terjadi di Sampit.
TERASNKRI.COM | Kalteng, Sampit – Hj. Cahaya (66) akrap dipanggil Haji Icah, Korban Perampokan telah ditemukan tewas dirumahnya diduga kuat menjadi korban pencurian dengan kekerasan (Curas), Jum’at (30/10/20) subuh.
Informasi yang berhasil diperoleh di TKP (Tempat Kejadian Perkara), perampokan dan pembunuhan terjadi di Jl. Baamang Hulu I, Gg. Beringin, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Rt/Rw 001/001.
Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin didampingi Kapolsek Baamang AKP Ratno di lokasi kejadian terkait dengan perampokan dan pembunuhan ini mengatakan,”Kami menduga almarhumah ini adalah korban pencurian dengan kekerasan karena ada beberapa barang berharga milik almarhumah yang hilang. Untuk sementara yang diketahui barang yang hilang berupa perhiasan,” katanya.
Posisi Jenazah korban perampokan dan pembunuhan ini ditemukan di dapur dalam keadaan tertelungkup dengan miring ke kanan, gigi palsu korban terlepas dan telinga sebelah kiri mengeluarkan darah. Selain itu, barang-barang korban sudah tidak ada di tempat.
Menurut Jakin, sekitar pukul 04.30 WIB ada warga yang mendengar suara teriakan dan suara seperti benda berat yang jatuh. Pagi harinya, warga menemukan jenazah korban dimuhannya.
“Selama ini almarhumah tinggal sendirian di rumah ini. Kami mohon doa restu. Bismillah. Semoga bisa kami ungkap secepatnya,” pungkas Jakin.
Menurut Erna tetangga korban perampokan dan pembunuhan dengan kejadian ini mengaku sangat terpukul, korban dalam kesehariannya dinilai sosok yang baik dan sering ngobrol dirumahnya.
“Awalnya saya dan Natu mau menawarkan ikan kesenangan korban, saat sampai dirumahnya lampu masih menyala dan gorden masih belum dibuka, kami panggil-panggil tidak ada sahutan,” ujar Erna.
“Setelah digedor-gedor tetap saja tidak ada sahutan, lalu kami lihat disela-sela gorden yang sedikit terbuka kami melihat tangan korban, dengan spontanitas kami dan warga lainnya sepakat untuk masuk rumah itu,” jelas Erna.
“Secara sepontan saja setelah didalam rumah saya sentuh bandan korban ternyata dingin, mungkin pikir saya sudah meninggal, saya takut melanjutkannya,” ungkap Erna.
Menurut Erna bahwa korban ini sudah lama tinggal sendirian dirumahnya mungkin belasan tahun setelah suaminya meninggal dunia, lantaran tidak mempunyai anak kandung, namun semasa hidupnya almarhum memelihara keponakan dan juga anak angkat, setelah dewasa semuanya sudah berkeluarga semuanya ikut suaminya masing-masing, akhirnya tinggal korban sendiri dirumah itu.
Almarhumah sering sekali pesan dengan saya kalo lampu masih menyala, rumah masih tertutup dan gorden belum terbuka, gedor saja rumah saya ucap korban yang ditirukan Erna.
“Satu hari sebelum kejadian korban sempat menanya kepada saya, kenapa Hpmu tidak bisa dihubungi, saya jawab terblokir, kalo saya ada sesuatu bisa memberitahu,” ujar Erna menirukap ucapan korban, dan ini mungkin sudah ada semacam pirasat.