BudayaNunukan

Pergantian Nama Pelabuhan TUNON TAKA Nunukan Dipertanyakan Masyarakat Adat Tidung

Loading

Wajah Lama Pelabuhan TUNON TAKA Kab. Nunukan

TERASNKRI.COM | Nunukan – Pencantuman nama pelabuhan di Nunukan kini menuai aksi protes bagi masyarakat Tidung. Hal ini dikarena Pelindo Nunukan dinilai menghilangkan sejarah lantaran hanya memasang nama Pelabuhan Nunukan tanpa ada tulisan Tunon Taka nya.
Pemuda Tidung Kabupaten Nunukan, Eddy mengatakan seharusnya Pelindo Nunukan bisa berkoordinasi dulu dengan pemangku adat di Kabupaten Nunukan. Bukan malah sebaliknya langsung memasang nama pelabuhan yang menghilangkan nama adat.

“Itu namanya pelabuhan sangat gede dipasang. Biar dari Sebatik mungkin kelihatan itu. Kami warga tidung dan group pusaka sangat keberatan dengan pergantian tersebut,” terangnya, Minggu (14/6).

Baca Juga  Ramah Tamah dengan Kajati Kaltara, Bupati Laura Pererat Sinergitas
Wajah Pelabuhan TUNON TAKA Nunukan saat ini, tanpa tulisan khas TUNON TAKA

Menurut dia, nama Pelabuhan Tunon Taka ini adalah sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada suku Tidung. Selain itu, ini sebagai bentuk penghargaan kepada suatu Tempat, Etnis, Tokoh ataupun Budaya pada suatu daerah adalah dengan mengangkat atau menjunjung tinggi ke-khas-an suatu daerah tersebut.

“Sehingga, dapat dijadikan ciri atau simbol-simbol baik itu dalam pemerintahan maupun suatu kelembagaan, atau suatu fasilitas umum,” ujarnya.

Dengan digantinya atau tidak dipakainya lagi nama tersebut sebagai nama Pelabuhan Tunon Taka, lanjut dia, menjadi indikator bahwa keberadaan suku Tidung di Nunukan tidak dihargai. “Ini dapat memancing sikap emosional kami, memancing rasa pembelaan terhadap adat dan budaya kami yang seakan-akan dianggap tidak ada artinya,” bebermya.

Selain nama pelabuhan Tunon Taka, kata dia, nama bandara dan stadion sepakbola di Nunukan sudah diusulkan untuk diberi nama Tokoh-tokoh Tidung, menjadi STADION DATU GANI dan Bandara DATU DURAN SULAIMAN. “Tapi usulan ini belum mendapat respon. Bahkan kini malah nama TUNON TAKA, untuk nama pelabuhan dihilangkan, ini suatu bentuk pelecehan terhadap keberadaan suku Tidung yang merupakan penduduk asli pulau Nunukan,” tambahnya.

Baca Juga  Pemkab Nunukan - Bapas Kelas II Tarakan Tandatangani Nota Kesepakatan Pengelolaan Layanan Griya Abhipraya

Bahkan, dia membeberkan, besok (Senin,15/6) sejumlah pemuda suku Tidung terpaksa mengambil sikap dan mendatangi kantor Pelindo Nunukan. “Besok kita akan lakukan aksi untuk mendatangi kantor Pelindo Nunukan. Karena, anak-anak sudah mulai gerah, takutnya nanti anarkis kan repot lagi,” pungkasnya.

Baca Juga  Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltara Selenggarakan Lokakarya 7 "Panen Hasil Belajar" PGP Angkatan 10 Reguler di Kabupaten Nunukan
Anggota DPRD Kab. Nunukan Andre Pratama

Sementara itu, anggota DPRD Nunukan Andre Pratama juga menyinggung keras pelindo. Dia mengatakan hal ini menghilangkan Sejarah Kabupaten Nunukan. “Saya sangat sepakat untuk nama yang lama. Artinya kita lebih memahami sebuah sejarah, kenapa orang orang tua kita memberikan nama tersebut. Itu semua ada sejarahnya,” tegas Andre.

TN001