Internasional

40 Kota, 15 Negara Bagian AS Terapkan Jam Malam Hadapi Aksi

Loading

Aksi solidaritas George Floyd berujung rusuh di Minneapolis, 28 Mei 2020. (AP/Julio Cortez)

TERASNKRI.COM | Jakarta, – Hampir 40 kota di Amerika Serikat (AS) menerapkan jam malam sebagai respons atas aksi solidaritas George Floyd yang berisiko berujung perusakan akhir pekan ini.

Selain itu, pada Minggu (31/5) pagi, sebanyak 15 negara bagian di AS telah mengaktifkan mobilisasi pasukan garda nasional untuk membantu polisi mengontrol situasi keamanan.

George Floyd meninggal karena lehernya dikunci menggunakan lutut oleh polisi yang menangkapnya dengan tuduhan membelanjakan uang palsu di Minneapolis pada awal pekan lalu. Buntut kematian Floyd tersebut, muncul protes antirasialisme di seluruh wilayah AS, bahkan menular ke wilayah lain di dunia termasuk di Eropa.

Baca Juga  Dibombardir Israel, 12 Milisi Iran Tewas di Suriah

Namun, tengah pekan lalu, aksi protes tersebut diwarnai perusakan dan penjarahan di sejumlah kota di AS seperti di Minneapolis, St Paul, hingga Atlanta.

Berikut adalah beberapa daftar kota dan negara bagian yang menerapkan jam malam.

Arizona: jam malam di seluruh negara bagian
California: Los Angeles, San Francisco, Beverly Hills, Santa Monica, West Hollywood, San Jose
Colorado: Denver
Florida: Miami, Orange County, Jacksonville, Orlando
Georgia: Atlanta
Illinois: Chicago
Indiana: Indianapolis
Kentucky: Louisville
Michigan: Detroit
Minnesota: Minneapolis, St. Paul
Missouri: Kansas City
New York: Rochester
Ohio: Cincinnati, Cleveland, Columbus, Dayton, Toledo
Oregon: Portland, Eugene
Pennsylvania: Philadelphia, Pittsburgh
South Carolina: Charleston, Columbia, Myrtle Beach
Tennessee: Nashville
Texas: Dallas, San Antonio
Utah: Salt Lake City
Virginia: Richmond
Washington: Seattle
Wisconsin: Milwaukee, Madison

Baca Juga  Presiden Ajak Negara ASEAN Perkuat Kerja Sama di Tengah Pesimisme terhadap Multilateralisme

Negara Bagian yang sudah menetapkan status darurat di antaranya adalah Arizona, Texas, dan Virginia.

Hingga akhir pekan lalu, aksi protes yang berujung bentrokan masih terjadi di sejumlah wilayah di Amerika Serikat. Beberapa di antaranya adalah di Santa Monica di mana polisi mencoba membubarkan pengunjuk rasa.

Juga di San Diego di mana polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran sehingga terjadi bentrokan. Kemudian di Washington DC, di mana seperti dilansir CNN dalam pemberitaan terkini (live update) polisi melakukan pengamanan terhadap demonstran di Taman Lafayette karena ketahuan membawa kotak berisi batu-batu.

Baca Juga  Runtuh, Hotel Tempat Karantina Virus Corona di Cina.

Kemudian, di Philadelphia, para demonstran dibubarkan polisi pukul 18.00 waktu setempat karena sudah masuk jam malam. Polisi menggunakan peluru karet, gas air mata untuk membubarkan demonstran. Sementara itu, demonstran melakukan perusakan atas dua mobil polisi lalu membakarnya.

Dan, di Louisville, Wali Kota wilayah itu, Greg Fischer mengatakan polisi telah melakukan penangkapan terhadap 40 orang pada Sabtu malam. Fischer mengatakan mereka yang ditangkap adalah kriminal yang membonceng aksi antirasialisme.

TN/cnnindonesia.com

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *