DAERAHNunukanPeristiwa

Abrasi Akibat Gelombang, Puluhan Rumah Di Desa Tanjung Aru Terancam Roboh.

Loading

Gelombang Besar Sebabkan Abrasi di Desa Tanjung Aru

Nunukan. Memasuki bulan Februari membuat warga yang mendiami Pesisir Pantai Desa Tanjung Aru dilanda rasa cemas. Hal ini disebabkab pada bulan tersebut, laut bergelombang besar disertai dengan angin yang bertiup kencang.

Terjangan gelombang yang cukup besar tersebut menyebabkan abrasi sehingga mengancam rumah – rumah warga yang berdiri di sepanjang pesisir pantai menjadi roboh.

Baca Juga  Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltara Selenggarakan Lokakarya 7 "Panen Hasil Belajar" PGP Angkatan 10 Reguler di Kabupaten Nunukan

Camat Sebatik Timur, Wahyudin, S.Sos beserta Kepala Desa Tanjung Aru, Budiman Amin ketika meninjau ke pesisir Pantai Tanjung Aru, Minggu (9/02/2020), keadaan dan kondisi masyarakat yang berada di pesisir sudah sangat membahayakan, namun pihaknya tidak dapat berbuat banyak mengingat keterbatasan anggaran yang mereka miliki.

” Kami hanya bisa menyampaikan ke pimpinan tentang kondisi real yang terjadi saat ini, semoga bisa ditindaklanjuti secepatnya, ” kata Wahyudin.

Baca Juga  Kembangkan SDM Junalis, Pemkab Nunukan Bekerjasama UPN Veteran Yogyakarta Gelar Uji Kompetensi Wartawan

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Aru menyatakan pihaknya sudah berupaya maksimal untuk mengatasi atau meminimalisir dampak abrasi tersebu.

” Beberapa waktu yang lalu warga kami sudah bergotong royong dengan memasang karung karung berisi pasir guna mengantisipasi terjangan gelombang besar, ” jelas Budiman

” Hanya saja dengan gelombang yang besar dan terus menghantam seperti saat ini, tumpukan karung berisi pasir tersebut tidak bisa bertahan lama, ” ujar Budiman

Baca Juga  Peduli Kesehatan Gigi Masyarakat di Perbatasan RI-Malaysia, PDGI Wilayah Kaltara Gelar Baksos

Budiman berharap agar persoalan ini bisa segera di tinjaklanjuti oleh Pemerintah Daerah, baik Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi.

” Kondisi ini sudah berlangsung lama, semoga Pemerintah Daerah baik Kabupaten maupun Provinsi memprioritaskan untuk penyelesaian persoalan ini, ” tambah Budiman.

Sementara tinjauan dilapangan, terlihat warga Rt. 04 yang rumahnya terancam roboh, sudah meninggalkan rumah masing – masing untuk mengungsi sementara sampai kondisi gelombang berangsur ansur mereda.