Internasional

Saudi Kembali Buka Masjid dengan Aturan Ketat Cegah Corona

Loading

Ka’bah di tengah Masjidil Haram, Mekkah, menjadi kiblat arah yang dituju umat Islam sedunia kala beribadah. (AFP/ABDEL GHANI BASHIR)

TERASNKRI.COM | Jakarta – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akhirnya mengizinkan untuk kembali membuka masjid bagi jemaah di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Masjid-masjid di negara itu dibuka kembali untuk jemaah umum sejak waktu salat Subuh pada Minggu (31/5).

Namun, protokol ketat diterapkan untuk mencegah penularan corona yang berawal dari kegiatan ibadah bersama di dalam masjid.

Aturan ketat itu antara lain pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk lingkungan masjid, memakai masker, membawa sejadah sendiri, menghindari jabat tangan, dan menjaga jarak antarsesama setidaknya sampai 2 meter.

Orang lanjut usia, anak-anak berusia di bawah 15 tahun, dan mereka dengan penyakit parah tidak diizinkan salat di masjid. Jemaah juga diwajibkan berwudu dari rumah.

Baca Juga  Delegasi Wartawan Indonesia ke Tiongkok, Kerjasama Pers Kedua Negara Dilanjutkan

Untuk diketahui, masjid-masjid di Arab Saudi ditutup untuk kegiatan ibadah berjemaah oleh pemerintah kerajaan tersebut mulai Maret lalu. Hal tersebut dilakoni demi mencegah penularan corona di dalam masjid.

Mengutip dari Saudi Press Agency, sejumlah jemaah yang baru mengikuti salat berjemaah di Masjid Nabawi, Madinah, mengaku bahagia dengan pembukaan kembali rumah ibadah–terutama masjid suci bagi Umat Islam tersebut.

“Saya bersujud untuk menunjukkan rasa terima kasih saya kepada Allah SWT, dengan sungguh-sungguh memohon kepada-Nya untuk menjauhkan pandemi dari tanah dua Masjid Suci, serta dari semua negara Islam,” ujar Hussein Abdul Rahman, yang berprofesi sebagai guru SMP tersebut.

Baca Juga  Delegasi Wartawan Indonesia ke Tiongkok, Kerjasama Pers Kedua Negara Dilanjutkan

Pendapat serupa diungkap seorang mahasiswa dari Sudan, Mubarak Ahmad Al-Sheikh dan Amer Raza yang berasal dari Pakistan.

Seperti dilansir Saudi Gazette, Juru Bicara Masjid Nabawi Jamaan Al-Asiri mengatakan meskipun masjid tersebut dibuka, namun khusus ke Raudlah dan titik masjid pertama yang dibangun pada zaman Nabi Muhammad tetap ditutup dari jemaah umum.

Selain itu, Asiri mengatakan kapasitas jemaah di masjid itu dikurangi hingga tinggal 40 persen untuk mencegah saling berdempetan dan berdesak-desakan.

Otoritas di Arab Saudi pada awal bulan ini mengatakan aturan pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap sampai berakhir seluruhnya pada 21 Juni. Namun, kebijakan itu tidak berlaku di kota suci Mekkah.

Baca Juga  Delegasi Wartawan Indonesia ke Tiongkok, Kerjasama Pers Kedua Negara Dilanjutkan

Ibadah haji dan umrah, yang menarik kunjungan jutaan umat Islam dari seluruh dunia, juga masih diberhentikan.

Arab Saudi, negara dengan 30 juta penduduk, mencatat lebih dari 85.000 orang positif tertular Covid-19. Per Minggu, jumlah kasus itu meningkat sebanyak 1.877 sehingga total ada 85.261 kasus di Arab Saudi.

Kasus kematian akibat Covid-19 di negara itu mencapai 1.644, dan 62.442 dinyatakan telah sembuh.

TN/cnnindonesoa.com