Anggota Komisi VII DPR RI: Perusahaan Besar Harus Prioritaskan Kesejahteraan Karyawan
TERASNKRI.COM | BEKASI, JABAR – Komisi VII DPR RI menggelar kunjungan kerja spesifik ke pabrik PT Mondelez Indonesia Manufacturing yang berlokasi di kawasan industri Jababeka VII, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (22/11/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung operasional pabrik produsen biskuit Oreo, sekaligus berdialog tentang tantangan dan pengembangan industri makanan nasional.
Dalam pertemuan yang melibatkan 15 anggota Komisi VII DPR RI bersama manajemen Mondelez dan Kementerian Perindustrian, Ketua Komisi VII, Saleh Daulay, menegaskan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan APBN dan regulasi, serta dukungan bagi sektor industri dan UMKM untuk meningkatkan daya saing global.
Anggota Komisi VII DPR RI, Rahmawati, memberikan perhatian khusus pada aspek kesejahteraan karyawan. “Kami ingin memastikan bahwa hak-hak karyawan, seperti asuransi, jaminan sosial, beasiswa untuk anak-anak karyawan, pesangon hari tua, serta cuti hamil dan melahirkan, sudah terpenuhi dengan baik. Perusahaan besar seperti Mondelez memiliki tanggung jawab besar untuk memprioritaskan kesejahteraan tenaga kerjanya,” tegasnya.
Rahmawati menambahkan, kunjungan ini menjadi salah satu langkah Komisi VII DPR RI dalam mendorong industri nasional agar terus berkembang secara berkelanjutan, “Hal ini sekaligus memastikan kesejahteraan pekerja dan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian negara,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Mondelez Indonesia, Zaenal Abidin, menyatakan rasa bangganya atas kunjungan Komisi VII DPR RI. “Kami sangat senang mendapat kunjungan ini. Dukungan dari DPR RI adalah dorongan besar bagi kami untuk terus berkembang dan berkontribusi, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Zaenal juga menjelaskan bahwa pabrik Mondelez memiliki kapasitas produksi hingga 300.000 ton per tahun, dengan 70% produknya diekspor ke 39 negara. Dengan tenaga kerja lebih dari 1.400 orang, Mondelez menjadi salah satu pusat ekspor utama untuk produk Oreo.
Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian turut menyampaikan komitmennya untuk mendukung industri makanan melalui penguatan bahan baku lokal, seperti kakao, yang didukung oleh pusat penelitian di Pasuruan, Jawa Timur. (TN/Adv***)