BeritaCovid-19Nusantara

Pasien Dengan Gejala Mirip Covid-19 Kabur Dari Puskesmas Kajuara

Loading

Ilustrasi Tes Covid-19
www.teras-nkri.com | Bone – Seorang pasien laki-laki melarikan diri dari Puskesmas Kajuara, Senin 18 Mei 2020. Pasien ini memiliki gejala mirip Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Diduga pasien yang merupakan kepala desa di Kecamatan Kajuara ini, tertekan setelah hasil rapid test dinyatakan reaktif.
Juru bicara Satgas PPC-19 Kabupaten Bone, dr Yusuf mengatakan, sebelum dirawat di puskesmas, yang bersangkutan pernah berobat di salah satu dokter praktek karena demam dan menggigil. Setelah satu hari kemudian tidak ada perubahan, kemudian dibawa ke Puskesmas Kajuara. Tim medis kemudian memutuskan pasien ini harus diopname dan dibantu alat pernapasan.
“Keesokan harinya dilakukan pengecekan oleh tim medis puskesmas Kajuara dan hasil dari Rapid testnya dinyatakan reaktif,” ujar dr Yusuf kepada radarbone.co.id.
Tim medis kemudian memutuskan merujuk pasien ini ke rumah sakit penyangga di Makassar. Ada tiga rumah sakit penyangga yakni Rumah Sakit Daya, Rumah Sakit Sayang Rakyat dan Rumah Sakit Dadi.
“Dari ketiga rumah sakit itu, hanya rumah sakit Dadi yang siap menerima pasien ini. Namun saat pasien ini diputuskan hendak dirujuk, malah melarikan diri,” ujarnya.
Ia mengaku tripika sementara melakukan pendekatan kepada yang bersangkutan agar bersedia dirujuk ke Rumah sakit Dadi. “Namun yang bersangkutan minta waktu untuk karantina mandiri selama 3 hari. Persoalannya, dia keluarga besar disana. Saya sampaikan tadi ke pak camat, bagaimana kalau difasilitasi test swab. Tapi harus ada jaminan juga jangan sampai melarikan diri lagi,” jelasnya.
Satgas sendiri berharap agar pasien ini kooperatif mau dirujuk. Agar jelas dia sakit apa. “Karena kan Puskesmas juga tidak punya alat untuk pemeriksaan paru-paru. Jadi tidak bisa dipastikan apakah dia ini sesak karena radang paru-paru atau karena penyakit lain. Makanya kita harap agar pasien kooperatif lah. Kasihan tim medis kita, mereka juga sudah kita istirahatkan karena adanya kasus ini. Kita minta isolasi mandiri dulu sampai keluar hasil pemeriksaan pasien ini. Dia sakit apa,” tegas Yusuf.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *