Tugu Rupiah Berdaulat, Simbol Kedaulatan Rupiah di Tapal Batas
TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA – Rupiah sebagai alat pembayaran, memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran pergerakan ekonomi dan mendukung momentum pemulihan ekonomi melalui ketersediaan yang cukup. Oleh karenanya Bank Indonesia memandang bahwa kebutuhan atas uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI wajib dipenuhi tanpa terkecuali.
Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat terhadap uang Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah, pada 24 Februari 2024 Bank Indonesia yang dihadiri oleh Deputi Gubernur, Doni Promanto Joewono meresmikan Tugu Rupiah Berdaulat yang terletak yang terletak di patok 2 batas negara, Desa Aji. Kuning Kec. Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Prov. Kalimantan Utara.
Tugu berupa Gajah Mini (Borneo Pygmy Elephant), diharapkan dapat memperkenalkan hewan endemik Kalimantan bagian Utara ini sebagai spesies satwa gajah terkecil di dunia kepada masyarakat luas.
Selain itu, Tugu Rupiah Berdaulat juga dilengkapi dengan ornamen permadani berhias motif Lulantibu, penggabungan 5 etnis di Kabupaten Nunukan, yaitu Lundayeh, Tagalan, Taghol, Tidung dan Bulungan yang merupakan implementasi Bhineka Tunggal Ika di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Melalui pembangunan tugu dimaksud, diharapkan dapat ; 1. Meningkatkan kebanggaan masyarakat sekitar serta kesadaran atas pentingnya menjaga kedaulatan NKRI; 2. Meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa Rupiah merupakan cerminan jendela Indonesia dan alat pemersatu bangsa; 3. Rupiah merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan di seluruh wilayah NKRI.
“Pada kesempatan yang baik ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah yang telah memberikan perizinan penempatan Tugu Rupiah Berdaulat, perbankan (BPD Kaltimtara, BRI, BNI, dan Mandiri) sebagai mitra Bank Indonesia yang memiliki peran sentral dalam konteks Provinsi Kalimantan Utara dan Pulau Sebatik melalui layanan penukaran uang guna memastikan ketersediaan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat,” ujar Doni saat meresmikan Tugu Rupiah Berdaulat.
Layanan penukaran uang memberikan manfaat bagi masyarakat maupun perbankan. Selain menjamin ketersediaan uang layak edar pada dua sisi, kehadiran perbankan juga tentunya mendorong peningkatan perekonomian daerah.
Terakhir, Doni juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang terlibat.
“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah dan terus mendukung Bank Indonesia dalam pelaksanaan pendistribusian uang yang berkualitas khususnya ke seluruh wilayah 3T di NKRI dalam rangka menegakkan dan menjaga kedaulatan bangsa dan negara tercinta”, ucap Deputi Gubernur BI, Promanto Joewono.
Doni juga berharap, semoga kegiatan Kas Keliling Kepulauan 3T melalui Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 yang dilaksanakan di wilayah Pulau Sebatik dapat berjalan lancar dan diberikan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa serta memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. (TN/KPWBI Kaltara)