Kepala BPTP Kaltim; Standardisasi Jadikan Sektor Pertanian Lebih Baik.
TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA – Standardisasi pertanian dan penguatan petani milenial menjadi program dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia guna menjadikan sektor pertanian menjadi lebih baik dan menarik generasi muda untuk menekuni sektor pertanian.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur Zainal Abidin, SP, MP ketika mengunjungi salah satu petak sawah milik Asnawi di Desa Tanjung Harapan Kec. Sebatik Timur Kab. Nunukan Prov. Kalimantan Utara yang menjadi lahan percontohan penanaman benih padi varietas Biosalin disela – sela kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan Sumberdaya Petani dan Penyuluh Mendukung Daya Saing Pertanian di Kaltara bagi petani dan penyuluh se – Pulau Sebatik oleh BPTP Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Sei. Bajo Desa Tanjung Aru Kec. Sebatik Timur Kab. Nunukan, Rabu (16/11/2022)
“Indikasi generasi muda kita banyak yang tidak tertarik di sektor pertanian, padahal sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan bagi generasi muda, apalagi dengan adanya Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian), pertanian tidak lagi kesannya kotor, di beberapa wilayah, pemupukan dan penyemprotan hama dengan drone, pengolahan lahan menggunakan traktor autonomous, ini merupakan jawaban – jawaban dari kita bagi generasi muda kita menekuni sektor pertanian” lanjut Zainal Abidin.
Disinggung mengenai kelebihan varietas Biosalin yang merupakan Varietas Unggulan Baru (VUB) dari Balitbangtan (Balai Pengembangan dan Penelitan Pertanian) yang diperkenalkan pada medio Februari 2020, Zainal Abidin menyampaikan bahwa varietas Biosalin memiliki keunggulan diantaranya toleran terhadap salinitas (tahan terhadap kadar garam atau lahan yang dimasuki air laut/payau), tahan terhadap hama wereng batang coklat serta tungro dan memiliki hasil panen rata – rata sekitar 8 ton/hektar.
“Sangat cocok ditanam di daerah daerah lahan pesisir, untuk di Kalimantan Timur telah ditanam di daerah Marangkayu dan untuk di Kalimantan Utara ini kta coba di Sebatik, kita berharap varietas – varietas baru ini yang dikembangkan oleh Balitbangtan menjadi solusi bagi masalah – masalah pertanian kita di lapangan” ujar Zainal Aripin.
Untuk wilayah – wilayah perbatasan sendiri, Zainal Abidin menyampaikan, untuk potensi penguatan pangan di Sebatik cukup bagus dan perlu didorong untuk kemandirian pangan.
“Kita berharap wilayah perbatasan kemandirian pangan bisa tercapai tidak tergantung dari luar, kita mandiri di sisis pangan dan potensi terhadap komoditas yang memungkinkan untuk kita ekspor, kita perlu genjot, komoditas hortikultura juga sangat bagus peluangnya, seperti Durian, Pisang dan lain- lainya” sambung Zainal
“Harapan BPTP Kalimantan Timur dengan wilayah kerja termasuk Kalimantan Utara, penerapan teknologi semakin baik kedepan, hambatan – hambatan teknologi, hambatan inovasi dan kedepan kita sudah beralih ke standardisasi, dalam arti pencapaian teknik dan proses pertanian kita betul – betul terstandard, misalnya pupuk, yang bisa kita gunakan yang mempunyai surat ijin, dan standar komposisi kandungannya, kemudian Alsintannya juga ada standardnya, serta produknya juga ada standardnya, standardisasi saat ini menjadi tema umum kita, ini merupakan transformasi Balitbang menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, karena standardisasi ini menyangkut dua sisi, pertama; mengamankan produsennya supaya hasilnya menjadi lebih baik dan memiliki nilai tambah, yang kedua; mengamankan konsumennya, kita tidak ingin produk pertanian kita memiliki Hazard Conten (Kandungan Berbahaya) bagi konsumen, untuk itu harus kita standardisasikan” pungkas Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur, Zainal Abidin, SP, MP. (TN***)