Manggarai TimurNTTNusantara

Bupati Matim : Manusia Harus Sehat Jiwa dan Raganya

Loading

Terasnkri.com | Matim, NTT-Bupati Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Agas Andreas, SH,M.Hum didampingi Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA RI Celistinus Egya Munthe, SpKJ, M.Kes dan Kadis Dinkes Matim dr. Surip Tintin, menghadiri kegiatan peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan jiwa bagi dokter dan perawat tingkat Kabupaten Manggarai Timur yang berlangsung Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Abdi Manggarai Timur. Rabu ( 22/9/21).

Acara tersebut, diawali dengan pengguntingan pita oleh Bupati Matim Agas Andreas, SH,M.Hum sebagai tanda Kabupaten Matim bebas pasung.

Hadir dalam kegiatan tersebut, ketua Kelompok Kasih Insanis (KKI) OGDJ NTT Pater Aven Saur, SVD, Anggota Komunitas Cenggoh Inung Kopi Online (CIKO), para dokter dan para pengelola Kesehatan Jiwa (Keswa) dari 29 Puskesmas tingkat Kabupaten Matim.

Ketua Panitia dr. Surip Tintin dalam laporannya menyampaikan, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Matim hingga periode Agustus 2021 bahwa jumlah keseluruhan penderita ODGJ di Manggarai Timur sebanyak 619 orang. Dengan rincian, laki-laki sebanyak 331 orang dan perempuan sebanyak 288 orang.

Baca Juga  Diduga Anak Kalah Debat, Ayah Serang Paslon 03

Jumlah ini, lanjutnya, tersebar di seblas wilayah kecamatan dengan kasus tertinggi derdapat di Kecamatan Borong sebanyak 86 orang, Kecamatan Rana Mese sebanyak 79 orang dan Kecamatan Elar sebanyak 20 orang.

Adapun beberapa jumlah kasus ODGJ di kabupaten Matim yaitu, ODGJ yang dipasung sebanyak 60 orang. ODGJ yang sudah lepas pasung sebanyak 20 orang. ODGJ yang sudah mendapatkan pengobatan sebanyak 295 orang dan ODGJ yang sembuh sebanyak 3 orang dengan status masih aktif konsumsi obat.

Kata dia, indikator pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa bagi ODGJ di Kabupaten Matim tertuang dalam RPJM tahun 2018/2024 menargetkan seluruh pasien gangguan jiwa berat terlayani kesehatannya sesuai standar.

Albert Weldison Nonto, selaku Konsultan di Komisi Informasi Publik menyampaikan, masalah ODGJ menjadi perhatian serius.

Baca Juga  Wujudkan Situasi Aman, Personil Kompi 3 Batalyon A Pelopor Sambangi Tokoh Masyarakat

“Menangani pasien ODGJ menjadi kewajiban kita bersama. Tanggung jawab ini bukan saja dibebankan kepada pihak pemerintah akan tetapi melibatkan semua pihak.

Menangani pasien ODGJ, tambahnya, membutuhkan tenaga yang ekstra dan kesabaran.

Sementara itu, Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA RI Celistinus Egya Munthe, SpKJ, M.Kes pada kesempatan itu menyampaikan, faktor yang menjadi persoalan besar penanganan ODGJ dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya, sumber daya manusianya kurang, minimnya sarana dan prasarana dan sistem pelayanan kesehatan yang belum memadai.

Beberapa poin ini lah yang menjadi faktor utama dalam melayani masalah kesehatan khususnya bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), ungkapnya.

Direktorat P2, kata dia, dari tahun 2019 mentargetkan negara Indonesia harus bebas dari masalah pasung. Tetapi, kenyataannya sampai hari ini belum ada satu pun kabupaten/kota yang bisa membuat komitmen ini dengan baik.

Baca Juga  Bersama APH, Rutan Rengat Gelar Razia Blok Hunian Warga Binaan

Munthe berharap, dengan dilakukannya kegiatan ini Kabupaten Manggarai Timur bisa bebas dari masalah pasung.

Terpisah, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas,SH,M.Hum menjelaskan, manusia itu harus sehat jiwa dan raganya.

Dikatakannya, tantangan terbesar kita di Kabupaten Manggarai Timur saat ini adalah memperhatikan dan menyebuhkan 619 orang yang saat ini sedang mengalami gangguan jiwa.

“Kalau kita tidak peduli dengan pasien ODGJ sama dengan kita yang lebih ODGJ dari mereka”, ungkapnya.

Bupati Agas menyampaikan, mulai dari sekarang Pemkab Matim berkomitmen untuk selalu memperhatikan orang-orang yang tersisihkan.

“Saya minta di tahun 2021 ini Kabupaten Manggarai Timur sudah bebas dari masalah pasung”, pinta sang Bupati. (Hubertus Basri/MD)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19