Manggarai TimurNTTNusantara

Kunjungi Pengrajin Tenun Ikat, Giat Akhir Pekan Camat dan TP-PKK Kecamatan LAUT

Loading

Terasnkri.com | Matim, NTT – Camat Lamba Leda Utara, Agus Supratman dan Ketua TP-PKK Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT)  Bernadeta Endang Supratman, kunjungi Pengrajin Tenun Ikat Songke Lamba Leda sebagai salah satu giat akhir pekan di wilayah Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur,  Provinsi NTT, Jumat (27/8/2021)

Hal itu dilakukan untuk melihat langsung aktivitas dan kebutuhan penenun diwilayah itu.

“Bila tidak ada jadwal kegiatan yang penting diakhir pekan,  Saya dan Ibu berkunjung ke kampung kampung untuk bertemu dengan penenun. Kami akan mengunjungi 77 anak kampung dari 11 desa di Kecamatan Lamba Leda Utara. Hal ini dilakukan demi bertemu langsung dengan penenun”, Kata Agus.

Baca Juga  Deteksi Gangguan Keamanan dan Ketertiban, Rutan Rengat Gelar Razia di Kamar WBP

Menurut Agus, selain untuk memberi dukungan kepada penenun,  juga untuk mendengar ceritra penenun sehingga bisa mengetahui kebutuhan penenun.

“Kami harus liat langsung dan kami berceritra dengan mereka. Kami membuka topik diskusi kebutuhan, duskusi kendala yang dihadapi dan diskusi soal kualitas tenunan kepada penenun.  Hasil diskusi itu lalu diidentifikasi dan mencari solusi sederhana yang tidak berdampak resiko untuk tingkat desa dan kecamatan dan yang tidak bisa diatasi ditingkat Kecamatan akan disampaikan ke tingkat Kabupaten untuk jadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan anggaran”, ujar Agus.

Baca Juga  Bersama APH, Rutan Rengat Gelar Razia Blok Hunian Warga Binaan

Saat ini kata Agus,  sudah 11 (sebelas) anak kampung yang sudah dikunjungi sejak dirinya ditugaskan di Kecamatan LAUT sejak bulan Februari 2021.

“Sebelas anak kampung sudah dikunjungi untuk memantau dan berdiskusi dengan penenun”, ujar Agus.

Pihaknya menemukan beberapa kendala yang dialami para penenun.

Baca Juga  Deklarasi Kampanye Damai Pilkada 2024 di Gelar KPU Minsel

“Sejauh ini yang dapat ditangkap,  ada tiga kendala pokok yang dihadapi para penenun,  antara lain, Pertama fasilitas atau sarana pendukung tenun yang masing menggunakan alat tradisional seadanya, Kedua kurangnya mendapat bimbingan menyangkut nilai estetika produk yang berdampak pada kualitas, dan Ketiga pasar”, urai Agus. (Hubertus Basri /AS)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIFITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19