Baca Juga  Dies Natalis ke 11 GMKI Tarakan, Perkuat Tali Silaturahmi Mahasiswa Kristen

Zainal menjelaskan, pemulangan PMI di tengah pandemi perlu proses penanganan yang ketat. Terlebih saat ini, situasi COVID-19 di Malaysia sedang tidak kondusif.

“Sudah saya minta ke Pemkab Nunukan untuk langkah-langkah awal berdayakan dokter dan perawat yang ada di sana jika ada PMI yang masuk lewat Krayan untuk dites COVID-19 terlebih dahulu. Setelah itu, isolasi lima hari dengan memanfaatkan Rumah Sakit Pratama yang ada di sana untuk digunakan ruang inapnya untuk isolasi mandiri,” katanya.

Baca Juga  Tingkatkan Pemahaman Literasi Budaya, DPK Kaltara Gandeng Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara Menggelar Bedah Buku

Pemprov, kata Zainal, bakal bersurat ke pusat guna meminta bantuan untuk pemulangan para PMI tersebut. Termasuk membahas terlebih dahulu terkait waktu dan teknis pemulangan.

“Setelah lima hari baru kita upayakan mengangkut mereka untuk pulang ke kampungnya. Saya sudah koordinasi dengan Danlanud. Insya Allah ada solusi. Dalam waktu dekat juga saya dan pak Danrem akan bersurat ke Pangdam atau Panglima untuk meminta bantuan satu unit pesawat standby disana untuk mengangkut PMI yang lain,” sebutnya.

Baca Juga  Program Bebas Denda PKB dan BBNKB II Kaltara, Masyarakat Diminta Manfaatkan Kesempatan

Ditambahkan Zainal, sebagian besar PMI ilegal yang dipulangkan dari Malaysia berasal dari luar Kaltara. Para kepala daerah asal PMI juga sudah mengetahui ihwal rencana pemulangan ini.

“80 persen memang dari luar Kaltara. Pemkab Nunukan juga sudah berkomunikasi dengan para bupati dan gubernur asal PMI tersebut,” pungkasnya. (TN/***)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19