NusantaraSumatera Utara

Kades Naga Kesiangan Enggan Komentar, Bantuan PKH di Alihkan ke  Bakti Sosial

Loading

TERASNKRI.COM | SERGAI, SUMUT – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Hamdani Harahap diduga melakukan pemotongan bansos (bantuan sosial) non tunai PKH terhadap 9 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Naga Kesiangan.

‘Penyunatan’ dana itu dengan dalih akan dikembalikan ke Kas Negara namun dialihkan untuk kegiatan Bakti Sosial bersama, Pemerintah Desa Naga Kesiangan.

“Uang tunai dari bantuan PKH yang merupakan hak KPM, disetujui Kepala Desa Naga Kesiangan Sugianto untuk disalurkan ke anak yatim dan lansia”

Setelah dilakukan konfirmasi, Kades Naga Kesiangan Sugianto hingga kini enggan berkomentar mengenai hal tersebut. Minggu (11/4).

Sebelumnya, menurut Erliana Saragih, Warga Dusun II, Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi kepada Wartawan, Jumat (9/4) sore melalui telepon selulernya mengatakan bahwa penyaluran bansos PKH Tahap II yang dilaksanakan beberapa minggu lalu diduga ada kejanggalan, ia dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lainnya diarahkan Pendamping PKH agar mengambil uang bantuan PKH tersebut melalui agen dirumah Ketua kelompok di Dusun II, Desa Naga Kesiangan.

Baca Juga  Jaga Kondusifitas Keamanan, Brimob Kompi 3 Yon A Tingkatkan Patroli Harkamtibmas Di Kota Namlea

Pada penyaluran tersebut Saldo saya yang masuk ke KKS sebesar Rp1.625.000.- Namun yang saya terima dari Pendamping PKH hanya Rp.725.000,- ketika saya tanyakan mengapa diberikan segitu, Sisanya Rp 900.000, dimana pak, kata bapak pendamping itu bukan hak saya lagi dan akan dikembalikan ke Kas Negara. Padahal saat ‘digesek’ di mesin EDC saldonya semua masuk dan ditarik,”ujarnya.

Saat awak media menanyakan kepada ketua kelompok Dusun II Reni dikediamannya juga sebagai tempat berlangsungnya penyaluran dana tersebut, Apakah ada sejumlah KPM  yang mengalami pemotongan dana Bansos PKH pada saat penyaluran dan Berapa jumlahnya uang yang dipotong, Ketua kelompok telah membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga  Debat Publik Kedua Untuk Ketiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Minsel Berjalan Lancar

“Iya benar pak, ada 9 orang KPM yang dipotong langsung oleh bapak itu saat digesek, 3 orang dusun II, 1 orang Dusun III dan sisanya 5 orang Dusun V kemudian bapak pendamping itu mengatakan kepada ibu-ibu tersebut mereka tidak berhak lagi mendapatkan dana ini, nanti akan saya kembalikan ke kas negara, kalau jumlahnya bervariasi,”jelasnya.

Dari beberapa KPM yang dipotong Bantuannya mengatakan tidak terima dan sangat marah kepada Pendamping PKH yang baru 2 Bulan berada di Kecamatan Tebing Tinggi tersebut. “Kami dunia dan akhirat tak terima batuan kami di potong, dan itu hak kami”ungkapnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi pendamping PKH Kecamatan Tebing Tinggi, Hamdani Harahap kepada wartawan, Sabtu (10/4) ia tidak membantah soal pemotongan bantuan tersebut. Setelah dilakukan pengumpulan pemotongan dari KPM, pendamping menginformasikan kepada Kades Naga Kesiangan.

“Saya informasikan kepada Kades bahwa ada uang sisa yang bukan haknya KPM agar diberikan kepada yang membutuhkan, dan akhirnya untuk uangnya itu sudah diberikan kepada lansia dan anak yatim,”ujarnya.

Baca Juga  Sukses Gelar Debat Kandidat Tahap Akhir, Ketua KPU Buru Ucapkan Terima Kasih

Dijelaskan Hamdani melalui pesan WhatsApp, saya sampaikan kepada mereka uang ini di kembali ke negara dan di sedekahkan sama anak yatim dan lansia.

“Sudah saya sampaikan seperti itu Pak?? Tapi mereka gak mendengarkan informasi yang sampaikan.

Saya sudah konfirmasi sama Pak Kades Bahkan sama Perangkat Desa di Naga Kesiangan dan Saya juga minta izin sama mereka untuk kegiatan acaranya. Mereka menyetujui Pak kalo uang itu di gunakan untuk anak yatim dan Lansia,” jawabnya.

Rahmat Hidayat

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19