Heboh Voice Note yang Viral, Begini Penjelasan Bupati Nunukan
TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA – Beredarnya voice note yang diduga suara Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid beberapa waktu yang lalu dan viral di medsos, menimbulkan polemik bermacam – macam di masyarakat karena dikaitkan dengan suasana politik jelang pilkada.
Voice note yang berdurasi 27 detik tersebut berisi pesan suara yang diduga Bupati Nunukan Hj.
Asmin Laura Hafid ditujukan kepada Lurah Nunukan Barat agar segera mendata warganya untuk mendapatkan bansos.
Dari isi pesan suara tersebut turut disebut salah satu institusi yakni Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini mengarah ke pihak Polres Nunukan.
Untuk itu, pada Senin, 13 Mei 2024, bertempat Mapolres Nunukan, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menggelar konferensi pers guna menjelaskan persoalan tersebut.
Laura membenarkan bahwa voice note berdurasi 27 detik tersebut adalah suaranya yang menyuruh Lurah Nunukan Barat agar secepatnya melakukan pendataan.
“Benar itu suara saya, yang saya sampaikan ke Lurah Nunukan Barat agar segera melakukan pendataan guna penyaluran bansos yang telah diprogramkan sebelum Ramadhan 1445H lalu” ucap Laura.
Terkait dengan terbawanya nama kepolisian, hal itu dijelaskan oleh Laura sebagai bentuk penekanan kepada jajarannya agar segera secepatnya melakukan pendataan.
“Saya meminta maaf, tidak ada maksud apapun dengan menyebut institusi kepolisian, ini sebagai bentuk penekanan kepada jajaran saya agar secepatnya melakukan pendataan agar bansos segera dapat dibagikan” terang Laura.
Laura juga menyampaikan terkait baru mengadakan konferesnsi pers, lebih disebabkan masalah padatnya jadwal kegiatan dirinya selaku kepala daerah dan baru pada saat ini dapat menyampaikan penjelasan terkait voice note tersebut dihadapan insan pers.
Sementara itu, Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia sebelumnya menyampaikan, Bupati Nunukan telah menghubungi pihaknya, menyampaikan sekaitan dengan voice note yang menghebokan tersebut.
“Dan kami telah mengambil keterangan dari Bupati di kediamannya dan tidak ada unsur pidana terkait voice note tersebut, karena voice note tersebut murni pesan Bupati untuk jajarannya” terang Kapolres.
Kapolres juga menekankan, pihak kepolisian bersikap netral dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
“Kami tekankan, pihak kepolisian dalam hal ini bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis, juga kami menghimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan termakan atau membuat berita hoaks, mari kita jaga Kabupaten Nunukan tetap kondusif demi kenyamanan kita bersama” pesan Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia mengakhiri. (TN/Shr001)