OpiniPendidikan

PPG Daljab Zaman Now

Loading

TERASNKRI.COM | Dahulu jika ditanya cita-citanya mau jadi apa? Jika dijawab mau jadi guru. Maka biasanya pertanyaan yang muncul adalah kok mau jadi guru? Gajinya sedikit, tanggung jawabnya besar. Tapi jika melihat ke belakang apalagi sekarang, guru menjadi profesi yang paling tidak, sedikit mulai digemari. Mengapa? Ada yang tahu?.

Sejak diterbitkannya aturan yang merujuk pada: Dasar utama pelaksanaan sertifikasi adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) yang disahkan tanggal 30 Desember 2005. Pasal yang menyatakannya adalah Pasal 8: guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal lainnya adalah Pasal 11, ayat (1) menyebutkan bahwa sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Landasan hukum lainnya adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan yang ditetapkan pada tanggal 4 Mei 2007 (Dikutip dari Website Kemendikbudristek).

Sehingga setiap guru yang telah memenuhi syarat maka akan mendapatkan tunjangan profesi selain gaji. Menurut penulis, bukan hanya tunjangan yang menjadi indikator mengapa profesi ini mulai digemari saat ini. Namun, dalam setiap kesempatan atau peluang menjadi guru setiap tahun hampir selalu dibuka lowongan nya pada pendaftaran CPNS. Apalagi saat ini, PPPK menjadi salah satu kebijakan dari Kemendikbudristek yang alhamdulillah dapat menambah penghasilan pendidik dibanding ketika masih menjadi tenaga honorer atau guru tidak tetap.

Bukankah hal tersebut menjadikan profesi guru yang dulu nya kurang digemari sekarang menjadi menarik hati?. Apalagi era Oemar Bakrie sudah lama terkikis oleh waktu karena seiring berkembangnya teknologi. Penulis yang juga merupakan seorang guru bahasa Inggris di Pulau Nunukan merasakan dampak yang luar biasa setelah memperoleh gelar Gr. Bukan Ge.er alias Gede Rasa ya. Gelar Gr diberikan bagi setiap guru yang telah lulus melalui berbagai tahapan pada PPG Daljab. Walaupun untuk meraih gelar tersebut memerlukan waktu selama beberapa tahun dan tidak semudah memindahkan Ibu Kota ke IKN :).

Baca Juga  Presiden Prabowo Tegaskan Pendidikan Adalah Prioritas Utama Pemerintah

Dalam kegiatan PPG Daljab (Program Profesi Guru Dalam Jabatan), guru dituntut untuk menyelesaikan beberapa tahapan. Jika di ibaratkan PPG Daljab Zaman Now itu seperti bermain game. Jika lulus pada level 1, maka dapat mengikuti dan melanjutkan ke level selanjutnya. Syarat pertama agar diundang mengikuti Pretest PPG Daljab adalah terdaftar di akun SIM PKB atau di SIMPATIKA, memiliki ijazah S1 dan linear dengan mapel yang diampu (Linearitas ini tertuang dalam Permendikbud No. 16 Tahun 2019 tentang Penetapan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik), memiliki NUPTK, terdaftar di Dapodik, TMT mengajar tertanggal 15 Desember 2015, berusia maksimal 58 tahun. Jika telah memenuhi syarat dan telah mendaftar di laman https://ppg.simpkb.id/ maka siapkan diri untuk pemberkasan tahap I. Kemudian, selanjutnya persiapan pretest PPG Daljab dengan melakukan pengecekan secara berkala pada akun SIM PKB atau SIMPATIKA masing-masing pendidik.

Jika lulus pretest, maka langkah berikutnya adalah seleksi administrasi tahap II kepada Dinas Pendidikan dengan berbagai syarat yaitu: Fotokopi Ijazah terakhir (legalisir), Fotokopi surat pengangkatan dua tahun terakhir, surat izin dari Kepala Sekolah, Pakta Integritas, dan Surat Penyetaraan dari Dirjen yang menyelenggarakan urusan di bidang Pendidikan Tinggi Mahasiswa. Tahapan selanjutnya adalah penetapan calon peserta PPG Daljab diumumkan oleh LPTK. Ada pun yang melaksanakan sertifikasi guru jika merujuk pada UUGD Pasal 11 ayat (2) dinyatakan bahwa sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.

Dengan demikian sertifikasi guru diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang terakreditasi.

Kemudian, calon Mahasiswa PPG Daljab melakukan registrasi online dengan mengirimkan berkas ke Universitas masing-masing. Unggah dokumen atau berkas telah aman. Maka, siapkan diri anda untuk menguasai sekitar 10 modul sebagai awal level PPG Daljab yang akan ditempuh sekitar tiga bulan lamanya.

Pembagian kelas dan pembukaan PPG Daljab biasanya dibuka oleh Rektor LPTK masing-masing peserta. Model pembelajaran yang dilaksanakan selama PPG Daljab yaitu: online, semi online, dan luring. Namun, penulis sendiri merasakan full online karena pandemi Covid-19 di tahun lalu. Sehingga, pelaksanaannya hanya menggunakan Google Meet dan pengerjaan seluruh tugas melalui LMS yang telah disediakan. Tips bagi mahasiswa PPG Daljab di saat penguasaan 10 modul sebaiknya dibagi kepada teman-teman yang satu kelas sehingga hal ini dapat mempermudah kita dalam memahami isi modul yang tentunya tidak cukup waktu jika hanya sebulan untuk membaca isinya secara keseluruhan. Proses perkuliahan PPG Daljab secara full online sangat menguras waktu dan tenaga, maka penulis juga menyarankan agar menyiapkan vitamin selama proses PPG Daljab dilaksanakan.

Baca Juga  Majukan Pendidikan di Pelalawan, MKKS SMK dan SMA Jalin Kerjasama Dengan UNPRI Pekanbaru 

Setelah 10 modul selesai, kegiatan selanjutnya yaitu pengembangan perangkat pembelajaran dengan waktu yang diberikan selama 12 hari. Dilanjutkan dengan kegiatan review perangkat pembelajaran selama 8 hari dan membuat perangkat pembelajaran yang meliputi: RPP, Media ajar, serta evaluasi (LKPD) saat pelaksanaan pembelajaran.
Sebelum pelaksanaan PPL yaitu selama satu bulan, mahasiswa PPG Daljab wajib mengikuti level selanjutnya yaitu uji komprehensif. Pada tahapan ini mahasiswa PPG Daljab akan diberikan pertanyaan secara lisan oleh dua dosen penguji setelah melaksanakan presentasi perangkat pembelajaran yang nantinya akan digunakan pada saat PPL. Jika lulus pada uji komprehensif yang dilaksanakan hanya satu hari saja maka akan diarahkan untuk pelaksanaan PPL pada sekolah masing-masing pendidik.

Pada pelaksanaan PPL, mahasiswa akan melaksanakan pembelajaran sebanyak 3 atau 4 kali pertemuan pada kelas yang telah disepakati atau boleh juga pada kelas yang diajarkan oleh mahasiswa tersebut. Dosen dan guru pamong hadir pada saat pembelajaran di kelas dan dilaksanakan menggunakan Google Meet atau aplikasi sejenis. Jangan lupa kegiatan pembelajaran ini direkam secara penuh dan tidak dipotong serta ada video yang di edit selama 15-20 menit. Tapi, ingat dalam waktu 15-20 menit tersebut diharapkan video yang di unggah ke Youtube meliputi proses pembelajaran di kelas secara utuh. Maka, saran penulis adalah siapkan HP atau perangkat dan kuota internet yang memadai agar dalam pelaksanaannya kendala teknis tidak terjadi. Dalam kurun waktu pelaksanaan PPL, mahasiswa akan melaksanakan review PPL sebanyak dua kali bersama dosen dan juga guru pamong. Kendala apa yang dihadapi dan kekurangan apa yang perlu diperbaiki dalam RPP dapat dilaporkan secara daring.
Pelaksanaan PPL aman dan lancar.

Baca Juga  Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltara Selenggarakan Lokakarya 7 "Panen Hasil Belajar" PGP Angkatan 10 Reguler di Kabupaten Nunukan

Selamat datang pada level selanjutnya yaitu: UKMPPG yang terdiri dari Uji Kinerja (Ukin) dan Uji Pengetahuan (UP). Di Ukin mahasiswa PPG Daljab akan diminta untuk menyiapkan RPP baru yang akan dilaksanakan sebagai pembelajaran di kelas namun dalam bentuk ujian dan Portofolio selama dua tahun mengajar. Dalam bidang pendidikan, portofolio berarti sekumpulan dari karya-karya mahasiswa yang terkait dengan performan tertentu (Mhlauli & Kgosidialwa, 2016) yang merupakan asesmen alternatif dan autentik untuk melengkapi tes (Bryant & Timmins, 2002). Dalam konteks UKMPPG, portofolio adalah kumpulan bukti fisik yang menunjukkan bahwa mahasiswa telah melaksanakan penelitian, refleksi diri, pencarian informasi baru, dan inovasi selama menjalankan tugas profesi sebagai guru dan selama menjadi mahasiswa PPG yang di deskripsikan dalam narasi disertai dengan melampirkan bukti. Portofolio ini dapat disiapkan oleh semua guru di tanah air sebelum terpanggil untuk pelaksanaan PPG Daljab dengan memanfaatkan penggunaan Google Drive pada akun belajar.id. Sehingga nanti pada saat pelaksanaan PPG Daljab guru tidak lagi sibuk mencari berkas atau dokumen terkait.

Penulis sendiri tidaklah dengan satu kali pelaksanaan UP langsung berhasil tapi diberikan kesempatan untuk belajar lebih giat lagi pada UP kedua :). Alhamdulillah, di UP kedua penulis lulus dan sekarang telah merasakan begitu banyak manfaat setelah melalui setiap tahapan dalam PPG Dalam Jabatan di tahun lalu. Sedikit tips saat ada yang tidak lulus UP yaitu: rangkul dan peluk lah teman-teman seperjuangan saat pelaksanaan PPG Daljab dilaksanakan. Jika mampu buatlah komunitas belajar agar nantinya dapat pula lulus bersama. Bukankah ada pepatah yang mengatakan bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (Andi Jumiati, S.Pd – Penulis adalah tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Nunukan)