SMAN 3 Borong Adakan Kegiatan Lokakarya Pendidikan Guru Penggerak
Terasnkri.com | Matim, NTT – Memaksimalkan penerapan kurikulum sekolah penggerak di sekolahnya, SMAN 3 Borong, Kabupaten Manggarai Timur,provinsi NTT menggelar kegiatan Lokakarya tingkat sekolah, Sabtu (19/02/2022)
Kegiatan yang diselenggarakan di ruangan LAB IPA tersebut bertujuan memberi pembekalan untuk guru-guru demi tercapai tujuan dari penerapan kurikulum sekolah penggerak yang dimaksud.
Guru Pengajar Praktik, Damasus Hans Satu, S,Pd, Gr, kepada media ini menjelaskan Lokakarya yang dilaksanakan adalah lokakarya tingkat sekolah yang mengadopsi lokakarya pendidikan guru penggerak.
“Guru penggerak di SMAN 3 Borong ada tiga orang. Sementara saya sendiri sebagai guru pengajar praktik. kegiatan yang dihelat bertujuan membagi hal positif yang kami yang didapat dari modul satu baik melalui learning manajemen sistem mauapun lokakarya untuk guru penggerak angkatan empat”, jelasnya
Ia menambahkan kegiatan tersebut dikemas dalam beberapa topik. Pertama, filosofi Ki Hadjar Dewantara, bagian ini menjelaskan bagaimana profil pancasila berdasarkan Hi Hadjar Dewantara. Penekanannya dengan mengedepankan alur merdeka dalam pembelajaran. Kedua, Nilai dan peran guru. Disini menjelaskan terkait apa yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Pointnya adalah guru perlu pengembangan diri. Untuk mewujudkannya dengan cara meningkatkan kompetensi.
“Kompetensi yang dimaksud adalah memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah dan memimpin pengembangan sekolah”, tambah Hans
Lanjutnya, tema yang terakhir adalah budaya positif. penekanannya lebih kepada membangun dan menciptakan budaya positif di sekolah.
Dengan suksesnya kegiatan itu, guru pengajar praktik dari SMAN 3 Borong yang kerap disapa Hans tersebut berterimkasih dengan manajemen sekolah yang sudah memfasilitasi juga kepada teman-teman guru yang mengikuti kegiatan hingga selesai dengan sungguh.
Sementara itu, kepala sekolah SMAN 3 Borong Konstantinus Everson Rada, S.Psi, mengatakan demi tercapainya suatu tujuan yang mulia dalam hal ini adalah penerapan kurikulum penggerak maka langkah yang diambil adalah persiapan dari guru sebagai tenaga pendidik.
“Apabila guru mampu menerjemahkan dengan baik kurikulum penggerak, maka hasilnya juga maksimal. Kurikulum penggerak menuntut guru harus kreatif dan inovatif. Ketika itu semua sudah dimiliki harapannya guru-guru juga mampu mentransfernya kepada siswa”, ungkap kepsek yang kerap disapa Sony itu.
Ia menambahkan, Lokakarya tingkat sekolah yang digelar merupakan bagian dari pembekalan atau pemantapan persiapan guru menerapkan kurikulum sekolah penggerak.
“Harapan saya dengan kegiatan ini, guru SMAN 3 Borong memiliki gambaran terkait apa yang harus dipersiapkan sebelum masuk kelas. Kemudian apa yang dilakukan ketika sudah dalam kelas” tutup Konstantinus Everson Rada. (Hubertus Basri/Iren)
JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19