ManggaraiNTTNusantaraPendidikan

Yayasan Ayo Indonesia Sosialisasikan Hak Kesehatan Seksual Reproduksi Remaja Disabilitas

Loading

Terasnkri.com | Manggarai, NTT – Yayasan Ayo Indonesia didukung Yayasan No Leprosy Remaind (NLR) menyelenggarakan sosialisasi tentang hak kesehatan seksual reproduksi remaja disabilitas dan promosi pemenuhan hak pendidikan anak disabilitas melalui kegiatan “We Ring The Bell”.

Kegiatan ini berlangsung di SMAN 2 Langke Majok, Desa Nao, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, Kamis, (17/02/2022).

Aleksander Porat kepala SMAN 2 Langke Majok dalam sambutan singkatnya mengatakan, “Kami pihak sekolah sangat bersyukur kepada Yayasan Ayo Indonesia yang telah menyelenggarakan dua kegiatan penting ini”.

“Saya selaku kepala sekolah merasa bersyukur dengan hadirnya yayasan Ayo Indonesia yang mengadakan dua kegiatan penting ini, sebab tema kesehatan seksual reproduksi remaja ini harus diketahui oleh anak anak remaja, khususnya mereka yang mengalami disabilitas supaya memahami secara mendalam tentang cara menjaga atau memelihara kesehatan reproduksi dan juga terkait pemenuhan hak pendidikan bagi anak anak disabilitas” jelasnya

Baca Juga  Buka Raker Teknis TPPO Medsos di Kab. Buru, Rumakway: Humas Mempunyai Tanggung Jawab Penting

Ia juga menuturkan sebagian besar siswa yang ada disekolah ini belum paham tentang kesehatan reproduksi atau belum mendapatkan informasi pentingnya menjaga kesehatan seksual bagi dirinya.

“Kedua kegiatan ini sangat baru bagi kami, dan jujur kami katakan demikian sebab anak anak yang menghadiri sosialisasi ini belum pernah mendapatkan informasi atau pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dari sekolah maupun dari orang tua mereka” lanjut Porat

Selain itu, Porat menambahkan kegiatan ini sangat penting disebarluaskan kepada seluruh sekolah, keluarga dan masyarakat agar mereka juga tahu.

“Bahwa anak anak yang berkebutuhan khusus mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan pengetahuan tentang kesehatan seksual reproduksi, kemudian di sekolah kami nanti akan memberi perhatian pada membangun aksesibilitas fisik agar ramah terhadap anak penyandang disabilitas yang bersekolah di SMAN 2 Langke Majok” tambah Porat.

Tetik Wangku selaku koordinator Yayasan Ayo Indonesia mengungkapkan pihak sekolah dan orang tua belum pernah memberikan pendidikan tentang hal ini.

Baca Juga  Hari Pertama OMP, Polres Minsel Patroli KPU Pengamanan Tahap Pendaftaran Paslon Pilkada

“Pengalaman kami pada saat memberikan materi tentang hak kesehatan seksual reproduksi remaja disabilitas nampaknya pihak sekolah dan orang tua belum pernah memberikan pendidikan kepada anak anak remaja, hal ini mungkin karena dianggap tabu untuk dibicarakan, sehingga anak anak tidak punya pengetahuan secara baik tentang cara merawat organ reproduksi (alat kelamin)” ungkap tetik

Tetik juga menjelaskan kurangnya edukasi pentingnya sosialisasi kesehatan bagi pendidik, orang tua dan masyarakat.

“Tidak ada upaya edukasi tentang menjaga tubuh anak anak remaja perempuan agar terhindar dari korban pelecehan seksual” tuturnya

Ia juga mengharapkan agar tema ini tidak menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.

Pada sesi pemaparan materi tentang promosi pemenuhan hak pendidikan anak disabilitas melalui kegiatan We Ring The Bell, Yakobus Roka secara tegas menggaris bawahi tentang amanat undang-undang terkait pemenuhan hak pendidikan bagi anak anak disabilitas.

Menurut undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas khususnya pasal 10 menyatakan bahwa pendidikan bagi penyandang disabilitas meliputi :

  1. Mendapatkan pendidikan yang bermutu pada satuan pendidikan disemua jenis jalur, dan jenjang pendidikan secara insklusif dan khusus.

  2. Mempunyai kesamaan kesempatan untuk menjadi pendidik atau tenaga kependidikan pada satuan pendidikan disemua jenis jalur dan jenjang pendidikan.

  3. Mempunyai kesamaan kesempatan sebagai penyelenggara pendidikan yang bermutu pada satuan pendidikan .

  4. Mendapatkan akomodasi yang layak sebagai peserta didik.

Baca Juga  Hari Terakhir Pendaftaran, Ratusan Personel Polres Minsel Konsentrasi Pengamanan KPU

“Itulah point penting pada saat ini kami memberikan sosialisasi di SMAN 2 Langke Majok” tegas Yakobus Roka.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir pemdes Nao, UPTD Puskesmas Langke Majok, Ketua Pengurus Insklusi Pastoral Paroki Langke Majok, Kepala sekolah Langke Majok, serta siswa siswi SMAN 2 Langke Majok. (Hubertus Basri/Richard Rodhen)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19