Hukum

Polri Terima Laporan Pencemaran Nama Baik Dengan Terlapor Eks Caleg Edy Mulyadi

Loading

TERASNKRI.COM | JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mendapat laporan pencemaran nama baik dengan terlapor Eks Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Edy Mulyadi. Dia diduga menghina Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Kalimantan.

“Terkait dengan pelaporan terhadap saudara EM terkait pencemaran nama baik yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur,” tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/1/2022).

Baca Juga  Terpidana Dalam Lapas Kendalikan Peredaran Narkoba Hingga Miliki Aset Miliaran

Lebih lanjut Ahmad mengatakan, laporan itu diterima Polda Kalimantan Timur dengan nomor B/21/1/2022/SPKT/Polda Kaltim tertanggal 24 Januari 2022. Aduan berasal dari gabungan organisasi lintas agama, dari GP Ansor hingga Pemuda Katolik.

“Dengan pelapor saudara STR berasal dari Persatuan Pemuda Dayak dan Pemuda Lintas Agama,” tutur Ahmad.

Sebelumnya, Edy Mulady melontarkan pernyataan kontroversial kepada Ibu Kota baru di Kalimantan. Edy menyebut ‘Ibu Kota Negara tempat jin buang anak‘ dan ‘Ibu Kota Negara pasar kuntilanak dan genderuwo. ‘

Baca Juga  Wujudkan Asta Cita Presiden RI: Pengungkapan Jaringan Narkoba oleh Polda Kaltara Selamatkan Jutaan Jiwa

Tokoh masyarakat Melayu Kalimantan Barat yang berasal dari Kabupaten Sanggau, Edy Setiawan angkat bicara soal pernyataan Edy Mulyadi tersebut. Dia menilai, Edy secara gamblang melakukan perilaku rasisme dan melecehkan bangsa sendiri.

Sementara itu, tokoh muda Kalimantan Barat yang juga mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Lidya Natalia Sartono meminta agar Edy bisa menjaga lisannya. Dia menuturkan, sumbangsih Kalimantan untuk pembangunan negeri ini sangat melimpah. (TN/Humas Polri)

Baca Juga  Kuasa Hukum Yessi Irmadani Ajukan Perlindungan Hukum Terkait Dugaan Malpraktek

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19