Aksi Paskah Umat Katolik, Bhakti Bersih Pantai di Pemukiman Umat Muslim
Terasnkri.com ||.Matim NTT- Umat Kristen Katolik di wilayah Pantai Utara Kecamatan Lamba Leda Utara (Laut) melakukan giat gotong royong bhakti bersih sampah pantai di kompleks pemukiman umat muslim di Kampung Waso dan Ronting, Desa Satar Kampas, Senin 05/04/2021 mulai pukul 14.00 wita sampai selesai.
Giat bhakti bersama di wilayah kompleks pemukiman penduduk muslim ini sebagai wujud hayat makna toleransi nilai paskah bagi umat Kristen Katolik untuk sesama saudaranya yang muslim di wilayah itu.
Kegiatan bhakti gotong royong ini diprakarsai Pemerintah Kecamatan Laut kerjasama dengan Pemerintah Desa Satar Kampas, TNI, Polri, pihak gereja (Paroki Dampek) bersama kelompok Gabungan Pemuda Dampek (GAD) dan warga di dua kampung itu.
Kampung Waso dan Ronting dipilih sebagai lokasi kegiatan bhakti gotong royong sebab, kedua kampung itu berada di bibir pantai Laut Flores yang belum lama ini dilanda banjir bandang dan diterjang ombak pasang air laut yang tingginya kurang lebih 3 sampai 5 meter
Dilaporkan, semua rumah yang berjejer dipinggir pantai dihantam ombak dan beberapa dapur dan dinding rumah warga di dua kampung itu mengalami kerusakan. Selain dapur dan rumah, sejumlah perahu motor milik nelayan juga mengalami kerusakan.
Selain rumah, dapur dan perahu motor diobrak abrik gelombang pasang air laut, sisah sampah hasil kerja gelombang pasang dan banjir bandang juga menumpuk di bibir pantai dan pemukiman warga Kampung Waso dan Ronting.
Kegiatan bhakti gotong royong ini dinamai aksi paskah bagi umat katolik, sekaligus bentuk kegiatan solidaritas paskah bagi umat muslim. Umat kedua agama nampak membaur dan bersilaturahmi sambil kerja bhakti.
Romo Pembantu Paroki Petrus dan Paulus Dampek, Romo Yoan Enggong, Pr, yang ikut ambil bagian pada giat bhakti gotong royong itu mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan sangat baik dan besar maknanya untuk keberlangsungan silaturahmi harmonis umat beragama, lebih khusus untuk umat Katolik dan Muslim yang hidup berdampingan di wilayah itu.
Romo Yoan berharap, kegiatan seperti ini mesti dirawat dan dijaga keberlangsungan demi tujuan bersma hidup harmonis.
Kegiatan ini banyak nilai yang didapat. Selain kerja bhakti, nilai lain yang didapat adalah nilai kebersamaan dan nilai rekreasi serta banyak rasa lain yang sulit dibahasakan, sebab keliatan semua yang bekerja sangat menikmati dan sangat girang.
Hubertus Basri