BolmutNusantara

Wakil Bupati Bolmut, Buka Kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2021

Loading

TERASNKRI.COM | BOLMUT, SULUT – Wakil Bupati Bolaang Mongondow Utara Drs. Hi. Amin Lasena MAP membuka kegiatan Rembuk Stunting tingkat kabupaten bolmut tahun 2021, di Gedung Boroko Convention Canter, selasa (23/3/2021)

Kegiatan yang mengambil Tema “Membangun Komitmen dan Mensinergikan Upaya Pencapaian Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara” itu dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Bolmut, Narasumber Dirjen Bina Bangda, Kemendagri Sam Patoro Larobu, SH, MH, Para Asisten Sekda, Para Staf ahli, Para Staf Khusus Bupati Bolmut, Pimpinan OPD, Para Camat Se kabupaten Bolmut, Kepala Puskesmas, Serta Para Sangadi.

Dalam Sambutannya, Wabup Amin Lasena menyampaikan bahwa rembuk stunting pada hari ini merupakan tahapan aksi ketiga dari delapan aksi konvergensi penurunan stunting di kabupaten bolmut, dimana aksi pertama, kita telah menentukan dan menyikapi lokus desa desa yang nanti nya kita akan fokus dalam upaya penanggulangan stunting tahun 2022. Dan untuk aksi kedua, kita telah menyikapinya bersama program kegiatan dan pendanaan terhadap 20 desa lokus stunting tahun 2022 yaitu, desa sompiro, desa pangkusa, desa voa’a, desa bintauna pantai, desa nagara, desa bohabak IV, desa saleo l, desa bohabak I, desa binjeta I, desa saleo, desa bohabak lll, desa tanjung labuo, desa biontong l, desa ollot l, desa paku selatan, desa langi, desa inomunga utara, desa soligir, desa buko utara, dan desa tuntung.

Baca Juga  Debat Publik Kedua Untuk Ketiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Minsel Berjalan Lancar

Sejak ditetapkan sebagai kabupaten lokus stunting tahun 2016 pemerintah kabupaten bolmut terus berupaya untuk melakukan langkah langkah menurunkan angka stunting, dimana berdasarkan pemantauan status gizi pada tahun 2016 prevalensi stunting di kabupaten bolmut sebesar 43,80 persen angka ini terbilang cukup tinggi, kemudian berhasil turun di tahun 2017 menjadi 36,80 persen. Tren positif inipun terjadi di tahun 2018 barhasil turun menjadi 22,40 persen, dan selanjutnya data riset kesehatan dasar menyebutkan bahwa 2019 prevalensi stunting di kabupaten bolmut berhasil turun hingga angka 15,30 persen.

Baca Juga  Bersama APH, Rutan Rengat Gelar Razia Blok Hunian Warga Binaan

Wabup mengatakan bahwa trend penurunan angka Stunting ini, berujung memberikan prestasi bagi pemerintah daerah diakhir tahun 2020 yang lalu, dimana berhasil meraih 4 gelar sekaligus pada ajang penilaian Konvergensi Stunting oleh pemerintah provinsi sulawesi utara, yaitu :

1). Terbaik 1 kabupaten dengan aksi 1 s/d 4 konvergensi penanganan stunting se sulawesi utara.
2). Terbaik 1 kabupaten dengan aksi 5 s/d 8 konvergensi penanganan stunting se sulawesi utara tahun 2020.
3). Terbaik 1 kabupaten terinovatif, inspiratif dan replikatif dalam penanganan stunting se sulawesi utara.
4). Terbaik 1 kabupaten dengan pameran/stand se sulawesi utara.

Wabup Amin Lasena berharap, kepada perangkat daerah terkait, agar lebih fokus dan mencermati setiap program kegiatan yang nantinya akan dijadikan acuan dalam mendukung intervensi penanggulangan stunting di wilayah lokus. Bekerja dengan tanggungjawab melaksanakan tugas dan fungsi kita masing masing untuk menjawab tuntutan serta harapan masyarakat akan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Kepada kepala desa/sangadi, Wabup mengatakan agar memprogramkan dan menganggarkan setiap tahunnya dalam anggaran pendapatan dan belanja desa untuk kegiatan pencegahan dan penurunan stunting, karena kebijakan penggunaan dana desa menjadi motor utama penanggulangan stunting di kabupaten bolaang mongondow utara. Tutup Wabup.

Baca Juga  Masyarakat Minta Perhatian Serius Pemda dan Kepolisian Terhadap Prositusi Online Berkedok Aplikasi Medsos di Kab. Buru

Sementara itu, Koordinator Regional Sulawesi Utara Dirjen Bina Bangda, Kemendagri Sam Patoro Larobu, SH, MH Menyampaikan bahwa tujuan dan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting dalam manajemen penyelenggara pelayanan dasar sehingga pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting belum tersedia dalam skala dan kualitas yang memadai serta tidak sampai secara lengkap pada kelompok sasaran prioritas yaitu ibu hamil ibu menyusui dan anak usia di bawah dua tahun.
Delapan aksi konvergensi instrument dalam bentuk kegiatan pemerintah kabupaten/kota untuk memperbaiki manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar agar lebih terpadu dan tepat sasaran. jelas Larobu.

Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan Pendatanganan Berita acara Rembuk Stunting Kabupaten Bolmut tahun 2021 dan pendatanganan surat keputusan Bupati Bolmut tentang penetapan lokus desa Stunting tahun 2022.

(RM)