Gugat Polda NTB, Dua Tersangka Asal Sumbawa Layangkan Pra-Peradilan
TERASNKRI.COM | NTB, Sumbawa Besar- Tim F.A Law Office Sumbawa menggugat Praperadilan Polda NTB atas Penangkapan, Penggeledahan, dan Penyitaan terhadap 2 Tersangka dengan inisial AC dan ES di Pengadilan Negeri Mataram.
Gugatan ini dilayangkan karena Tim F.A Law Office yang diketuai oleh Febriyan Anindita, SH menduga pihak kepolisian telah melakukan serangkaian prosedur Penggeledahan, Penyitaan, Penangkapan, dan Penetapan Tersangka yang tidak sah.
Dalam keterangannya Kamis, (27/8), Febry mengatakan, apa yang mendasari pihak kepolisian melakukan Penangkapan di mana Surat Perintah Penangkapannya tertanggal 20 Juni 2020. Sendangkan proses dilakukan pada tanggal 19 Juni 2020. Hal tersebut dianggap suatu keanehan
“orang ditangkap terlebih dahulu, kemudian satu hari setelahnya baru keluarkan Surat Perintah Penangkapan, hal ini sangat tidak dibenarkan oleh Hukum Acara kita (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana)” Ujarnya
Febryan menyebut, dalam proses Penggeledahan tidak ada Surat Perintah tertulis, dan pada saat Penggeledahan terjadi tidak ada yang menyaksikan. Meskipun ada, tetapi pihak Polda NTB tidak pernah memperlihatkan atau menunjukkan surat perintah melakukan Penggeledahan kepada kedua kliennya
“dalam hal Penyitaan ada beberapa barang bukti yang disita oleh pihak Polda NTB. Dengan demikian kami mempertanyaan dasar hukum dilakukan Penyitaan tersebut, karena pihak Polda NTB tidak memberikan baik surat izin, surat lapor, maupun surat bukti penerimaan barang, “tuturnya
Dalam gugatan kali ini, dua Tersangka asal Sumbawa yang diduga menggunakan narkotika jenis sabu menggugat Kapolda NTB, Dir Res Narkoba Polda NTB, dan Subdit II Res Narkoba Polda NTB.
Gugatan Praperadilan tersebut telah secara resmi didaftarkan ke Pengadilan Negeri Mataram, pada hari Kamis, 27 Agustus 2020 dengan Nomor Perkara : 4/Pid.Pra/2020/PN.Mtr. Langkah ini kami ambil, karene untuk menguji ketidakabsahan Penangkapan, Penggeledahan, dan Penyitaan sebagaimana yang kami tuangkan dalam Permohonan Praperadilan yang telah kami ajukan.
Sementara saat dikonfirmasi Kabid Humas Polda NTB via Whatsaap belum ada tanggapan terkait hal tersebut. (IAN-MA)