Uncategorized

Peringati Hari Anak Nasional, Bupati Tegaskan Anak Adalah Aset, Masa Depan dan Generasi Penerus Bangsa

Loading

 
TERASNKRI.COM | Malinau- Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli. Karena itu pada kesempatan ini, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si menyampaikan tanggapannya dan menegaskan bahwa anak adalah aset bangsa, masa depan bangsa dan generasi penerus bangsa, Kamis (23/07).
 
“Harapan saya di Hari Anak Nasional ini betul-betul kita peringati dengan kesadaran bahwa kita sangat memperhatikan kepentingan anak. Baik di rumah tangga, masyarakat maupun pemerintah,” ujarnya.
 
Jika berbicara mengenai rumah tangga, Dr. Yansen berharap kepada orang tua agar memberi perlindungan kepada anak dalam bentuk kepedulian terhadap kebutuhan dasar anak seperti kasih sayang serta memberi teladan yang baik. Karena yang ditangkap anak bukan kata-kata melainkan apa yang dia lihat dan rasakan.
 
“Karena itu orang tua harus punya kesadaran tinggi tentang bagaimana menerapkan atau menjalankan pemberian nilai-nilai hidup kepada anak,” tegasnya.
 
Demikian juga dengan masyarakat, perlu diingat bahwa masyarakat melahirkan orang yang dalam pengertian bahwa interaksi di masyarakat itu akan membentuk karakter seseorang.
 
“Oleh sebab itu masyarakat harus membangun nilai-nilai positif untuk membentuk karakter anak. Jadi berilah teladan kepada mereka dengan tutur kata dan perbuatan yang baik serta menyenangkan,” ujarnya.
 
Kemudian untuk pemerintah sendiri sebagaimana diketahui sudah melakukan langkah kebijakan strategis dengan menjalankan apa yang namanya Wajib Belajar 16 Tahun.
 
“Kita berasumsi bahwa pendidikan itu harus dimulai sejak dini. Jadi saya harapkan janganlah sederhanakan soal anak ini karena anak kalau sudah di didik dia akan menjadi potensi besar untuk menciptakan suatu hal yang positif bagi masyarakat bangsa. Jadi wajib belajar harus kita sukseskan,” ungkapnya.
 
Perlu diketahui bersama bahwa setiap tahun pemerintah daerah memiliki target. Tahun ini target daerah adalah menciptakan kesadaran masyarakat tentang kualitas SDM. Dan satu hal yang pasti bahwa banyak hal yang menciptakan situasi krusial bagi anak-anak.
 
“Karena itu tahun ini kita harus membangun kesadaran orang tua terhadap kebutuhan kita menciptakan kekuatan pembentukan karakter anak. Mari kita mulai dengan hal-hal yang sederhana misal giat belajar dan disiplin. Jadi orang tua dan pemerintah harus lakukan itu,” ucapnya.
 
Beri mereka jaminan keamanan. Jangan biarkan mereka merokok, apalagi mengkonsumsi miras. Perilaku ini harus segera dibuang.
 
Kemudian lanjut Dr. Yansen, kesempatan belajar harus dimaksimalkan. Misal dengan di berlakukannya jam malam untuk anak.
 
“Anak-anak kalau keluyuran di atas jam 8 malam adalah sesuatu yang keliru. Harusnya itu adalah jam belajar, mereka harus ada di rumah, ini adalah budaya yang harus kita bangun,” ujarnya.
 
“Jadi dalam kerangka kita memberi perlindungan kepada anak, harapan saya peran keluarga, masyarakat maupun pemerintah itu harus menjadi satu kesatuan yang penting untuk kita kedepankan,” tuturnya.
 
TN/***