HukumMalukuNamlea

Ketua DPRD Buru : “Setiap Masalah Itu Tidak Harus Berujung ke Laporan Polisi”

Loading

Ketua DPRD Kabupaten Buru M. Rum Soplestuny, SE

TERASNKRI.COM | Maluku, Namlea – Kericuhan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Asis Latuconsina dengan salah satu Anggota DPRD Buru Dari Partai Nasdem Kabupaten Buru sebagaimana dilansir sejumlah media di Bumi Bupolo ini sempat menarik perhatian publik terhadap marwah Lembaga Aspirasi Rakyat ini, kesan insiden ini diabaikan begitu saja alias biasa-biasa saja.

Terkait kericuhan tersebut, kini mendapat tanggapan serius dari Ketua DPRD Kabupaten Buru ketika dihubungi media ini via Pesan WhatssApnya di Namlea minggu, (28/06/2020)

Dalam Pesan WhatsAapnya kepada media ini, Ketua DPRD Kabupaten Buru M. Rum Soplestuny, SE menegaskan bahwa setiap masalah itu tidak harus berujung ke laporan kepolisian, ada langkah langkah mediasi secara kekeluargaan yang beta rasa bisa di damaikan…!, Tangung jawab beta sebagai ketua DPRD itu menjaga keharmonisan dengan Eksekutif,” tegas Ketua DPRD Buru politisi muda dari Partai Golkar Kabupaten Buru ini

Baca Juga  Lagi Paketin Sabu, Mahrup Digrebek Polsek Dolok Masihul

Hal senada juga sudah disampaikan seperti Dalam Rapat Paripurna DPRD Buru bersama Lembaga Eksekutive (Pemda Buru) guna menyampaikan hasil Reses Anggota DPRD Kabupaten Buru Masa Sidang II Tahun 2020 yang digelar di gedung DPRD Buru Jalan Baru Namlea Kabupaten Buru pada hari Jumat, (26/06/2020)

Dimana saat sambutan Ketua DPRD Kabupaten Buru M. Rum Soplestuni,SE mengatakan melalui momentum Paripurna ini pula selaku pimpinan DPRD menyampaikan bahwa insiden yang terjadi kemarin merupakan dinamika yang lumrah terjadi perbedaan persepsi dan paradigma mesti ada dalam setiap forum agar kita dapat menemukan satu alur pemikiran dan visi yang sama, untuk itu selaku pimpinan kami meminta agar hal ini tidak perlu dibesar-besarkan dan agar semua pihak menahan diri, sehingga tidak ada lagi opini yang lain, yang bekembang di masyarakat, harap Ketua DPRD

Terkait statement Ketua DPRD Buru tersebut, mendapat tanggapan dari Anggota DPRD Kabupaten Buru dari Partai Nasdem Kabupaten Buru Jhon Lehalima kepada media ini di Namlea melalui telepon selulernya, Minggu (28/06/2020) mengatakan bahwa dirinnya pribadi dan selaku anggota DPRD Buru serta Kader Partai Nasdem Kabupaten Buru sangat kecewa dengan pernyataan Ketua DPRD Buru yang diberitakan dimedia (27/06/2020) bahwa insiden yang terjadi Rabu kemarin merupakan dinamika yang lumrah.

Baca Juga  Ungkap Kasus Togel, Resmob Polres Minsel Amankan Seorang Tersangka dan Babuk Uang Tunai

Menurut Jhon Lehalima dirinya selaku korban hal ini merupakan soal harga diri dan kehormatan bahkan pengancaman terhadap dirinya selaku anggota DPRD Buru , yang semestinya setiap persidangangan kita menaati tatib dan kode etik dalam persidangan.

Baca Juga  Vaksinasi Massal Keliling Desa Sambut HUT Ke-22 Tahun Kabupaten Buru Capai 4.441 Orang

“Dan dikatakan dinamika dan lumarah kecuali didalam internal anggota DPRD Kabupaten Buru itu wajar tetapi kalau DPRD dengan Kepala Dinas inikan tidak ada dalam lembaran Negara Anggota DPRD diserang kehormatannya dengan menghalangi pembicaraan anggota DPRD bahkan mengolok-olok jari dan palungku, dimana marwah kita selaku lembaga rakyat yang terhormat yang merupakan perpanjangan dan pembawa aspirasi rakyat,” tutur Lehalima dengan nada kekecewaan kepada media ini

Lanjut Lehalima, “Saya selaku Anggota DPRD Kabupaten Buru sangat menghargai dan menjunjung tinggi keinginan Ketua DPRD Kabupaten Buru bahwa masalah ini kalau bisa di mediasi untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan, namun sangat disayangkan masalah ini saya telah laporkan secara resmi kepihak kepolisian dalam hal ini Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pulau Buru,” pungkas Lehalima

TN/NGrace/ Idrus”K

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *