AdventureNunukan

Hadiri Silaturahmi Warga Nunukan asal Tana Bone, Ini Pesan Bupati Nunukan

Loading

Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid

TERASNKRI.COM | Kaltara, Nunukan – Bertempat di Hotel Laura, Rabu (23/9/2020), Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE, MM larut dalam kebersamaan dan keakraban dengan masyarakat Nunukan asal tanah Bone Sulawesi Selatan.

Bupati wanita pertama di Kalimantan Utara ini hadir sebagai bagian dari masyarakat tana Bone, dalam diri Hj. Asmin Laura Hafid juga mengalir darah tana Bone bumi Arung Palakka Pettae Malampee Gemmena yang telah diberikan Amanah oleh masyarakat Nunukan untuk memimpin Kabupaten Nunukan

Dalam sambutannya, Laura mengingatkan kepada warga Bone yang berada di Kabupaten Nunukan agar selalu berperan aktif dalam pembangunan dan kemajuan Kabupaten Nunukan

Baca Juga  Relawan ZING dan ZIAP Akan Gelar Nobar Debat Kedua di Tanjung Selor

“Forum mappasau uddani, forum untuk melepas kerinduan diantara kita, saya mengapresiasi peran kita selaku wijanna tana Bone dalam progres perjalanan pembangunan Kabupaten Nunukan”

Bupati Nunukan juga mengingatkan dalam suasana pandemi covid-19 agar selalu menerapkan protokol kesehatan, agar tidak keluar rumah apabila tidak ada kebutuhan mendesak, dan apabila harus beraktifitas diluar rumah selalu mengenakan masker, menjaga jarak atau menghindari kerumunan, serta selalu mencuci tangan dan mengkonsumsi makanan bergizi serta minum vitamin dan berjemur untuk meningkatkan imun tubuh.

“Tindakan – tindakan ini penting dilakukan, kesadaran seluruh masyarakat perlu untuk mencegah penularan Virus Covid-19, kalau kita mengikuti protokol kesehatan, kita dapat melaksanakan aktivitas ekonomi dengan aman, semoga kita semua terhindar dari wabah ini secepatnya dan bisa beraktivitas seperti biasa” harap Laura

Baca Juga  Sosialisasi Pendidikan Pemilih : "Membangun Kesadaran Politik dan Peran Pemuda Dalam Demokrasi"

Terkait Pilkada, Laura menekankan perlunya menghormati perbedaan dalam menentukan pilihan, jangan sampai karena perbedaan pilihan membuat sesama masyarakat saling bermusuhan dan menjelekkan satu sama lainnya.

“Dalam menentukan pilihan, leluhur masyarakat Bone telah memberikan kriteria melalui lontara, dimana untuk dipilih sebagai pemimpin harus memiliki kriteria “malempu” atau jujur, “Getteng” atau tegas, “Pakkareso” yang berarti pekerja keras, “Warani” atau berani dan “Macca” alias cerdas atau cendekia, serta “Temmapasilaingeng” yang berarti adil dan berwibawa” inilah yang menjadi “sulo”/lampu penerang bagi masyarakat Bone dalam menentukan pilihan” ungkap Laura

Di akhir sambutannya, Bupati Nunukan menyampaikan semboyan pelaut Bugis “Pura babbara sompe’ku, pura tangkisi’ golikku, ulebbirenni tellengng’e nato’walie” yang artinya Layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang, lebih baik tenggelam daripada kembali. Pesan ini adalah semangat yang penuh kehati-hatian, tekad yang kuat, semangat yang membara didasarkan pertimbangan akal sehat, para pelaut Bugis tidak akan berlayar sebelum semua diperiksa dengan teliti serta musim yang tepat untuk berlayar, setelah semua dirasa meyakinkan barulah berlayar dan siap menghadapi tantangan gelombang samudra.

Baca Juga  SOA 2024 Kembali Diluncurkan Pemkab Nunukan

Senge’ka Wae sitetti Cinoddo, Usengekki Wae siloang tasi, Kenanglah daku air setitik embun, akan kukenang kalian air seluas samudra” pungkas Laura mengakhiri sambutannya.

TN/Adv