Manggarai TimurNusantara

Panen Raya Jagung Program TJPS di LAUT

Loading

Terasnkri.com | Matim, NTT-Petani Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT) kembali menyumbang jumlah isi lumbung pangan Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Prov.NTT. Bila sebelumnya panen raya sorgum, kali ini jenis pangan yang dipanen adalah jagung.

Panen raya pangan lokal jenis jagung dari Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dilakukan di kebun jagung milik kelompok We’ang Gerak warga Kampung Damer, Desa Satar Padut,seluas 10 hektar, Rabu (06/04/2022)

Untuk diketahui, wilayah Kecamatan LAUT menggarap lahan seluas 300 hektar Program TJPS untuk awal tahun 2022. Sedangkan tahun 2022 akhir akan garap 1.000 hektar pada program yang sama.

Baca Juga  KPU Minsel Sukses Gelar Debat Publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada 2024

Panen simbolis dilakukan oleh Camat LAUT, Agus Supratman dan Kepala Desa Satar Padut, Fabi Kabun serta disaksikan oleh BPP Pertanian Kecamatan LAUT serta para pendamping TJPS.

Camat Agus meminta masyarakat melalui kelompok harus menjadi contoh sekaligus pemicu semangat bagi yang lain untuk turut ikut bergerak pada hal yang sama

“Anggota kelompok harus menjadi terang dan corong bagi sesama. Kerja yang giat agar hasilnya maksimal dan yang lain ikut tergugah nantinya”, kata Agus

Baca Juga  Bawaslu Provinsi Maluku Lakukan Raker TPPO Medsos di Kabupaten Buru

Agus juga langsung membeli jagung hasil program TJPS di lokasi panen raya.

“Saya akan beli banyak sesuai harga pasar. Hari ini saya beli 100 kg langsung kes”, ucapnya diikuti tepuk tangan semua yang dengar dan saksikan kisah itu.

Dibagian akhir Agus berpesan, bahwa kelompok harus siasati persediaan pangan untuk anggota kelompok beberapa bulan kedepan.

“Ingat, beberapa bulan kedepan diprediksi kemarau panjang. Untuk itu, siapkan memang bekal pangan lokal untuk kebutuhan kelompok dan masyarakat sekitar”, pinta Agus

Salah satu anggota kelompok tani program TJPS, Maksimus Rendi, kepada media mengatakan, kegiatan menanam jagung seperti yang dilakukannya adalah warisan leluhur, namun dengan seadanya.

Baca Juga  Luar Biasa! Massa Membludak di Kampanya PYR FAM di Kecamatan Tenga

“Tanam jagung adalah pekerjaan rutin para petani sebagai warisan leluhur namun dengan cara seadanya. Kini semakin berbeda, mulai dari pola tanam, jarak, jumlah biji yang ditanam, hingga pendampingan”, kata Rendi. (Hubertus Basri/Astra Na)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19