NusantaraPendidikan

Tingkatkan Pendidikan Vokasi, MKKS SMK Pelalawan Kunjungan Industri dan Mou Dengan Politeknik Kampar

Loading

TERASNKRI.COM | PEKANBARU, RIAU – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau melakukan kunjungan industri dan melakukan perjanjian memorandum of understanding (MoU) dengan Politeknik Kabupaten Kampar.

Penandatanganan Mou tersebut dilakukan di Aula Kampus Politeknik Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (19/11/2024). Penandatanganan MoU tersebut, dihadiri Direktur Politeknik Kampar Ir. Nina Veronika, ST., MSc dan Ketua MKKS SMK Kab. Pelalawan H Nasril, S.Pd., M.Pd

Baca Juga  Presiden Prabowo: Guru Adalah Pilar Pembangunan Bangsa

Turut juga hadir, Sekretaris MKKS Pelalawan Jhon Mayfive, Bendahara Salmah, Kepala SMK dan Waka serta dewan guru SMK Kabupaten Pelalawan, sebelum MOU di tandatangani, Wakil Direktur 1/Pemateri Tefa: Fenty Kurnia Oktorina, ST., MSc. Wakil Direktur 3/Pemateri Budaya Kerja oleh M. Ridwan, ST., MT
Ketua PMB/Info PMB: Antonius J Sihotang, SP., MP

“Sebanyak 11 SMK 28 orang Kepala SMK dan Guru SMK se Kabupaten Pelalawan menghadiri penandatanganan MoU dengan Politeknik Kampar. Setelah penandatanganan MoU dilanjutkan dengan diskusi tentang sinergitas untuk meningkatkan pendidikan vokasi,” kata Nasril.

Baca Juga  Majukan Pendidikan di Pelalawan, MKKS SMK dan SMA Jalin Kerjasama Dengan UNPRI Pekanbaru 

Nasril menyampaikan, ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Politeknik Kampar yang telah bersedia melaksanakan MoU sehingga ke depan nantinya dapat meningkatkan lulusan pendidikan vokasi di sekolah masing-masing.

“Sebagai respon dari kami atas kegiatan kunjungan hari ini, kami merasa bahwa kunjungan seperti ini sangat baik. Sebagai lembaga pendidikan vokasi, SMK maupun Politeknik harus saling bekerja sama,” ucap Ir Nina Veronika, ST , MSc selaku direktur Politeknik Kampar.

Baca Juga  Perkuat Kemitraan dengan Wartawan, Polres Minsel Gelar Acara Jumpa Pers

Nina Veronika menyebutkan, setelah diskusi dapat dilihat bahwa ternyata permasalahan anak didik smk maupun kampus memiliki kesamaan. Sehingga dengan adanya diskusi seperti ini, dapat menghasilkan solusi dari kedua belah pihak. (Anhar)