Kalimantan UtaraPemprov Kaltara

Analisa Kerjasama se-Kaltara, Upaya Tarik Investor dan Pemberdayaan Masyarakat

Loading

ABADIKAN MOMEN : Kepala Biro Pemerintahan Setprov Kaltara, Taufik Hidayat berfoto Bersama usai pelaksanaan Rapat Analisa Kerjasama Pemerintah se-Kaltara, Selasa (26/6/2024) Foto : DKISP Kaltara

TERASNKRI.COM | TANJUNG SELOR, KALTARA – Dalam rangka pelaksanaan tugas dan wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GGWP) Biro Pemerintahan selaku Sekretariat GGWP Kalimantan Utara (Kaltara) menyelenggarakan Rapat Analisa Kerjasama Antar Pemerintah bersama Kabupaten/Kota se-Kaltara berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) No 22 tahun 2021 terkait dengan kerjasama daerah, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga  Dies Natalis ke 11 GMKI Tarakan, Perkuat Tali Silaturahmi Mahasiswa Kristen

“Baik provinsi ke kabupaten maupun antara kabupaten ke kabupaten/kota harus ada kerjasama agar memudahkan berbagai macam kegiatan yang akan kita laksanakan,” ucap Kepala Biro Pemerintah Kaltara, Taufik Hidayat.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 bahwa gubernur adalah wakil pemerintah pusat maka gubernur memiliki kewajiban memantau kegiatan-kegiatan di kabupaten/kota. Rapat ini juga bertujuan untuk lebih menggali banyak potensi daerah yang bisa dikerjakan bersama.

Baca Juga  Gubernur Zainal Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Presiden Prabowo

“Baik itu dalam satu provinsi, daerah dengan provinsi lain atau daerah dengan luar negeri. Potensi bukan hanya sumber daya alam namun juga wisata, budaya untuk meningkatkan kemampuan daerah,” terangnya.

Contohnya, Bulungan yang memiliki potensi wisata Goa Stalaktit yang baru saja ditinjau oleh gubernur beberapa waktu lalu bisa di kerjasama-kan. Berbagai peluang-peluang lnvestasi juga terus dirumuskan dalam rapat.

Baca Juga  Dorong Sinergitas Pencegahan Korupsi di Sektor Pertambangan Mineral

“Tidak hanya mencari investor tapi kita juga menggali potensi yang ada seperti arang, kopi, tugas kita dari pemprov menyambungkan mulai dari transportasi hingga bagaimana Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak luar bisa terjalin dengan kabupaten/kota,” katanya.

Taufik menambahkan agar daerah tidak terus bergantung pada investasi sumber daya alam perlu penyamaan persepsi agar potensi budaya, wisata, perikanan.

“Pantai, gunung, goa, alam, perikanan kita punya jadi kita berbagi baik investor maupun yang diberdayakan masyarakat juga harus ada mari kita dorong bersama berbagai kerjasama, untuk kepentingan masyarakat Kaltara,” tutupnya. (TN-Adv/DKISP Kaltara)