Wisuda Pengesahan Ke – XVII Santri Pencak Silat Pagar Nusa Kab. Nunukan
Bupati Laura : Saya turut merasa bangga dengan Pagar Nusa karena mengajarkan banyak nilai positif
TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menghadiri Wisuda Pengesahan Ke – XVII Santri Pencak Silat Pagar Nusa Kab. Nunukan dengan tema ” Meneguhkan Keimanan, Merawat Kebhinekaan, Generasi Hebat, Berakhlak dan Bermartabat” bertempat di gedung Amalia, Sabtu (27/01/2024).
Tampak turut hadir dalam acara tersebut H. Andi Muhammad Akbar (Wakil Ketua DPRD Kab. Nunukan), Muhamnad Aris (Ketua PC. Pagar Nusa Kab. Nunukan), AKP Najamuddin (Kasat Binmas Polres Nunukan mewakili Kapolres Nunukan), Letda Laut (E) Neri Yendra (Dansub Unit Intel Lanal Nunukan), Kyai Muhammad Ali Maghfur Saufan Jirzis ( Pemangku Pondok Pelapak Sholawat Nganjuk), Basri Lanta (Ketua PC NU Kab. Nunukan), Joko Suprayitno (Ketua PW Pagar Nusa Prov. Kaltara mewakili Ketum PP Pagar Nusa), St Rahmatullah (Rais Aam PC NU Kab. Nunukan, Pengasuh Ponpes Ibadurahman), Muhammad Faizal (Ketua PMII Komisariat Nunukan), Santry (Wakil Ketua PC GP Ansor Kab. Nunukan), Umi Arafah ( Ketua PC. Muslimat Kab. Nunukan), Wahyudi (Ketua IPSI Cab. Nunukan), tokoh agama, Tokoh masyarakat, tokoh adat dan ratusan anggota Pagar Nusa Kab. Nunukan.
Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid juga menyampaikan sambutannya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Nunukan saya mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Saya ucapkan selamat kepada para wisuda santri santriwati Pencak Silat Pagar Nusa, semoga Pagar Nusa tetap menjadi organisasi Pencak Silat NU yang terus berdikari dan berprestasi buat keluarga besar Nahdhatul Ulama.
Semoga Pagar Nusa dapat terus berperan maksimal melalui pengabdiannya terhadap bangsa, negara dan daerah ini, Serta menjadikan NU semakin jaya, maju dan berkembang dalam mewujudkan peradaban yang tinggi disepanjang zaman. Peradaban yang dimaksud bukan hanya sebatas pengembangan ilmu pengetahuan semata, namun juga dalam membentuk kualitas pembawa peradaban itu sendiri yaitu manusia”, ujar Bupati.
Lanjut dikatakan Bupati Laura turut merasa bangga dengan Pagar Nusa karena mengajarkan banyak nilai positif. Pertama, mampu melatih lahir dan batin, kedua, membangun kedisplinan luar biasa yang dapat dicontohkan dan diterapkan dalam organisasi, serta kehidupan sehari-hari, dan ketiga menjadi saluran positif bagi milenial untuk menyalurkan bakat dan minatnya.
“Oleh sebab itu, saya berpesan agar pengurus, atlet, dan keluarga Pagar Nusa untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik Nahdlatul Ulama. Di samping itu, supaya tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip NU, yaitu tawasuth (sikap pertengahan, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan), tasamuh (sikap toleransi), tawazun (sikap seimbang dalam segala hal), ujarnya”, tambahnya.
Para anggota Pagar Nusa, menurut Bupati diharapkan bisa semakin mandiri, lebih dewasa dan dapat mengendalikan diri serta dijauhkan dari sifat takabur sehingga mendukung terwujudnya kabupaten Nunukan yang berakhlakul karimah, aman, dan tentram. bela diri sejatinya untuk melindungi diri sendiri bahkan untuk melindungi sesama yang membutuhkan.
“Saya berharap perguruan pencak silat Pagar Nusa mampu melahirkan atlet berprestasi yang membanggakan kabupaten nunukan dan membawa nama baik Kabupaten Nunukan di kancah regional, provinsi, nasional bahkan internasional. Sebagai pesilat pagar nusa harus punya tekat yang besar, yaitu giat berlatih untuk prestasi, semangat bersatu, berbagi dan berprestasi”, tuturnya.
Ketua PC NU Kab. Nunukan Basri Lanta juga menyampaikan sambutannya Pagar Nusa di Kab. Nunukan berdiri pada tahun 2002 atas arahan dari KH. Hazim Muzadi dan Alhamdulillah semakin hari Pagar Nusa semakin berkembang.
“Menyikapi pesta Demokrasi yang sebemtar lagi akan digelar pada tanggal 14 Fembruari 2024, saya menyerukan kepada semua Santri Pagar Nusa dan Warga Nahdliyin untuk menyukseskannya. Saya kembali ingatkan bahwa Pagar Nusa merupakan Badan Otonom Nahdlatul Ulama yang tidak hanya bergerak dalam bidang olah raga bela diri semata. Namun lebih luas keberadaan Pagar Nusa adalah menjadi benteng NKRI dari faham – faham Radikalisme yang bermaksud merongrong Pancasila”, tambahnya.
Ketua pimpinan Pagar Nusa Nunukan Muhammad Aris di dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih karena Pagar Nusa Nunukan selama ini masih diterima di tengah-tengah Masyarakat khususnya masyarakat Nunukan karena atas suportnya Pagar Nusa di Nunukan ini bisa berkembang.
Kami juga mengucapkan terimaksih yang tak terhingga kepada Ketua PC NU Nunukan yang tanpa lelah membimbing kami.
“Keberadaan Pagar Nusa di Nunukan adalah untuk berkalaborasi dengan perguruan-perguruan lainnya dengan tujuan membina silaturahim dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini demi tegaknya NKRI di bumi perbatasan”, ujarnya.
Inti Mauidhotu Hasanah dari Kyai Muhammad Ali Maghfur Saufan Jirzis:
Mengajak bersyukur kepada Allah SWT atas karuniaNya sehingga sampai saat ini masih menjadi bangsa yang kuat dalam persatuan meski memiliki latar belakang yang berbeda.
Menyerukan kepada seluruh Santri Pagar Nusa di Kab. Nunukan agar mengambil peran dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Memberikan seruan kepada seluruh pengurus, kader, dan warga NU di Kab. Nunukan untuk bersiap dewasa menghadapi masa-masa momentum politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Menegaskan bahwa NU tidak memiliki kepentingan apa pun terhadap kepentingan politik Indonesia selain keselamatan bangsa dan negara.
Pagar Nusa adalah organisasi yang mewadahi Pencak Silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama ( Badan Otonom NU) yang berdiri pada 22 Rabi’ul Akhir 1406 H / 03 Januari 1986 M di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur dengan Penggagas Pertamanya adalah Drs. KH. Muhammad Nur Aziz dan Ketua Umum pertamanya adalah KH. Abdulloh Maksum Jauhar
Di Kabupaten Nunukan, Pagar Nusa merupakan salah satu organisasi yang cukup besar dengan jumlah anggota ± 1.500 orang yang tersebar di beberapa kepengurisan Anak Cabang di Kab. Nunukan dengan sekretariat Pengurus Cabang Pagar Nusa di Jl. Teuku Umar, Kel. Nunukan Tengah. Kec. Nunukan.
Eksistensi Pagar Nusa di Kab. Nunukan tidak hahya sebatas pada bidang olah raga bela diri semata. Namun PC Pagar Nusa kerap kali mengelar kegiatan sosial seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam yang terjadi di Nunukan maupun di luar daerah Nunukan.
Dalam penanggulangan faham radikalisme dan terorisme, PC Pagar Nusa Kab. Nunukan selama ini cukup aktif dengan menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, baik di internal Santri Pagar Nusa, Warga Nahdliyin maupun melakukan deklarasi penolakan faham – faham Radikalisme.
Jumlah Santri Pagar Nusa yang mengikuti wisuda ke – XVIII ini berjumlah 56 orang. Wisuda Santri Pagar Nusa ini akan semakin memperkokoh keberadaan PC Pagar Nusa di Kab. Nunukan dalam bidang olah raga pencak silat maupun di bidang sosial terutama dalam hal aktualisasi nasionalisme di Perbatasan. (TN-Adv/Prokompim Nnkn)