BuruMalukuNamleaNusantara

Pj. Bupati Buru : Inflasi Kabupaten Buru Naik Mencapai 3,46 Persen

Loading

TERASNKRI.COM | Maluku, Namlea – Pejabat Bupati Buru Djalaluddin Salampessy.S.Pi.SH.M.Si. menyampaikan inflasi di Kabupaten buru kali ini naik mencapai 3.46.%, hal ini disampaikan Bupati dalam jumpa Pers bersama Awak Media di ruangan kerja Bupati (Senin sore 22/1/2024.)

Bupati menyampaikan Alhamdulillah hari ini kita bersama-sama dengan Menteri luar Negeri dalam virtual meeting yang dilakukan tadi pagi kurang lebih pukul 10.00.Wit.

Bupati menyampaikan beberapa hal yang menjadi laporan yang harus kita tindaklanjuti diantaranya adalah perkembangan inflasi Kabupaten Buru Alhamdulillah syukur per Desember inflasi kita 3,46.

“Memang dalam konteks perencanaan pergeseran, inflasi kita antara 2 dan 3 diperkirakan dengan angka 3, 46 tadi Memang agak melampaui karena memang situasi yang memungkinkan untuk itu” ucapannya.

Dia menuturkan menghadapi Natal dan Tahun Baru produk-produk yang di hasilkan baik itu produk pertanian, holtikultura untuk konsumsi beras dan lain-lain memang berada pada tahap kebutuhan yang tinggi tapi semua itu ter supplai di pasar.

“Langkah yang kemudian menjadi agenda utama kita bersama para staf ahli Bupati kemudian para Kadis yang menangani sektornya Kadis pertanian, Kadis ketahanan pangan, indaq, kemudian sektor-sektor lain semua secara sinergi dan kolaborasi mendorong untuk mempertahankan inflasi dengan supplai kebutuhan bahan pangan bahan konsumsi yang tersedia” lanjutnya

Baca Juga  Bersama APH, Petugas Rutan Rengat Geledah Kamar dan Tes Urine Warga Binaan

“Beberapa produk yang tidak dihasilkan di Kabupaten Buru seperti minyak goreng itu pun berada dalam kondisi yang stabil baik Nataru maupun di bulan Januari ini, Kemudian untuk produk-produk seperti cabe rawit memang karena kondisi kebutuhannya begitu tinggi sehingga mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan karena kabupaten Buru, sebagai kabupaten penghasil sebagai lokasi yang sudah ditetapkan untuk beberapa titik diantaranya Waegereng maka dalam kondisi seperti itu kami masih bertahan, artinya harga cabe, keriting dan cabe rawit masih bisa bertahan” beber Salampessy.

Lebih lanjut kata Salampesy, yang agak terpengaruh kondisi secara keseluruhan untuk produk konsumsi kita adalah beras, namun karena kita adalah kabupaten penghasil beras sebagai kabupaten yang memiliki wilayah yang ditetapkan sebagai ketahanan pangan terutama beras Alhamdulillah tersedia di pasaran namun dengan harga yang juga masih dalam batas normal 14.000 untuk beras premium.

“Untuk itu kami menginformasikan kepada semua bahwa Kabupaten Buru dalam kondisi yang stabil menindaklanjuti itu langkah-langkah konkrit yang sudah kami lakukan adalah melakukan kerjasama dengan Bulog untuk distribusi beras tertentu yang tidak diproduksi di sini kemudian bekerja sama untuk beberapa distributor dalam rangka penyediaan terigu minyak ayam potong telur dan lain-lain” tegasnya

Baca Juga  Bersama APH, Rutan Rengat Gelar Razia Blok Hunian Warga Binaan

Lanjutnya untuk menjaga stabilitas harga itu juga dilakukan upaya sosialisasi untuk tidak menimbun barang dari stop penimbunan barang kepala stokis besar dan kemudian tersosialisasi dengan baik.

Upaya untuk mendorong pemberdayaan petani langkah-langkah yang dilakukan bekerjasama dengan kelompok-kelompok Tani dan pengusaha-pengusaha tertentu untuk bisa mempertahankan produksi dan sistem penyaluran yang terkontrol dengan baik sehingga tidak diambil oleh tengkulak atau didominasi oleh orang-orang tertentu.

Sambungnya, berikutnya langkah penguatan terhadap produksi 4,5 ton menjadi 6 ton beras per hektar ini juga kami lakukan dengan bekerja sama dengan distributor pupuk dengan kelompok-kelompok tani dan kemudian petugas-petugas irigasi sehingga sistem pasok air ketersediaan pupuk kemudian hama itu bisa itu bisa terkendali dengan baik.

Baca Juga  Perkuat Kemitraan dengan Wartawan, Polres Minsel Gelar Acara Jumpa Pers

Berikutnya adalah gapoktan dan PT Pana Merah yang selama ini mensuplai kebutuhan benih dan pembinaan produksi itu juga kami lakukan tujuannya untuk mendorong petani agar tidak repot atau tidak susah dalam mendapatkan bibit atau benih, pendorong keluarga yang berpenghasilan rendah untuk mendapatkan hak-haknya sebagai mana yang dijamin dalam aturan perundang-undangan ini pun kami bekerjasama dan sosialisasi deng para kepala desa dan para camat.

Berikutnya penguatan terhadap langkah-langkah inflasi ini kami juga bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam hal ini Pemerintah provinsi untuk produk-produk tertentu sehingga distribusinya bisa lancar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kita sehingga inflasi secara keseluruhan dengan langkah-langkah tadi bisa terkendali dan tetap pada posisi Rings yang ditetapkan pada perencanaan daerah kita,

“Akhir kata, Pemerintah Kabupaten Buru sangat mensupport untuk tetap memberikan dorongan dan mendukung Menteri Dalam Negeri dalam evaluasi evaluasi terhadap inflasi yang dilaksanakan setiap minggu melalui virtual meeting” kata Pj Bupati Buru dua periode itu (Grace)