Kabar IstanaNASIONAL

Harapan Petani Kabupaten Keerom terhadap Lumbung Pangan Jagung

Loading

TERASNKRI.COM | PAPUA – Presiden Joko Widodo menanam benih jagung bersama para petani di lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Selasa, 21 Maret 2023. Benih jagung tersebut ditanam Presiden menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan).

Presiden Jokowi bersama-sama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Plh. Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, dan Bupati Keerom Piter Gusbager mendorong Alsintan dengan penuh semangat.

Baca Juga  Komisi VII DPR RI Gelar Kunjungan Spesifik ke PT Sritex: Komitmen dalam Upaya Penyelamatan Perusahaan dan Kesejahteraan Pekerja

Lahan jagung yang disiapkan oleh pemerintah sebagai lumbung pangan itu pun turut membawa harapan bagi para petani sekitar. Salah satunya Dorteis, ia mengungkapkan bahwa lahan jagung tersebut membawa perubahan besar bagi para petani di sana.

“Setelah adanya program jagung, kami sangat berterima kasih bahwa ada perubahan besar taraf hidup kami terkait pertanian,” jelasnya.

Baca Juga  Jelang Pilkada Serentak 2024, Pemerintah Terus Monitor Ketersediaan Anggaran dan Kesiapan Aparat Pengamanan

Lebih lanjut Dorteis berharap dengan adanya pengolahan lahan di food estate tersebut juga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pendapatan mereka.

“Setelah kedatangan Bapak Presiden ini menjadi program besar untuk kami, memberdayakan masyarakat di sini untuk pendapatan,” tuturnya.

“(Semoga) tanaman jagung ini membuat satu hasil besar bagi kami sehingga menjadi sumber yang luar biasa bagi kehidupan kami petani,” lanjutnya.

Baca Juga  Presiden Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Setingkat Menteri di Istana Negara

Sementara itu, petani lainnya, Monika Ambar mengutarakan harapannya agar ke depan dapat dibangun pabrik pengolahan hasil tani di daerahnya untuk mempermudah para petani dalam menyalurkan hasil taninya.

“Yang kami minta di sini mungkin bisa mengadakan kami pabrik, biar kami pu hasil yang didapatkan mungkin kita tidak harus capek-capek membawa keluar hasilnya,” tuturnya.
(TN/BPMI Setpres)