Nunukan

Pemkab Nunukan Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Manajemen Perkoperasian Bagi Pelaku Usaha dan Pengurus Koperasi

Loading

TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA –  Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah membuka sosialisasi perkoperasian kepada pelaku usaha mikro dan pelaku perkelompok serta pelatihan manajemen perkoperasian bagi pengurus koperasi Kabupaten Nunukan, Selasa (28/09/2022). Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 28-30 September 2022 dilaksanakan di ruang pertemuan lantai IV Kantor Bupati Nunukan.

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Dan untuk Nunukan itu sendiri, berdasarkan data dinas Perdagangan mencapai 13 Ribu pelaku usaha, dan koperasinya berjumlah kurang lebih dari 300.

Baca Juga  Ekspose Akhir Rancangan Peraturan Presiden Tentang RDTR Kawasan Perbatasan Negara pada WP Tau Lumbis-Labang dan PPU Nunukan di Prov. Kalimantan Utara

“Ini adalah motor penggerak pembangunan perekonomian di Kabupaten Nunukan, tanpa kita sadari kehadiran UMKM dapat menyerap tenaga kerja yang sungguh luar biasa, untuk itu, Pemerintah tengah menggalakkan agar UMKM itu segera berkembang”, jelas H Hanafiah.

H. Hanafiah, demikian sapaan akrabnya, berharap agar para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya untuk lebih jauh masuk dalam dunia usaha global dengan memanfaatkan pemasaran digital di era perkembangan teknologi.

“Dengan menggunakan teknologi, seperti aplikasi aplikasi yang biasa dikembangkan agar dapat semakin memperluas jaringan atau pasar, sehingga produk kita lebih dikenal masyarakat secara luas, meskipun tidak mempunyai etalase atau tempat penjualan,” tambah H Hanafiah.

Baca Juga  Ramah Tamah dengan Kajati Kaltara, Bupati Laura Pererat Sinergitas

Kendati demikian, masalah terbesar yang muncul dari dinaikkannya harga BBM sedikit menghambat pertumbuhan ekonomi karena dampak kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang naik.

Baca Juga  Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltara Selenggarakan Lokakarya 7 "Panen Hasil Belajar" PGP Angkatan 10 Reguler di Kabupaten Nunukan

Inflasi tidak mungkin dihindari, kata Wabup, untuk itu menjadi tantangan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan media sosial sebagai wahana untuk menekan lonjakan inflasi, dari kenaikan harga BBM tersebut.

“Sekarang waktunya untuk berkompetisi agar bagaimana kita bisa mengembangkan produk produk kita agar masuk pasar regional, nasional dan internasional dengan melalui media sosial,” katanya menjelaskan. (TN/Prokompim Nnkn}