Sikapi LKPJ Bupati Nunukan 2021, DPRD Nunukan Lakukan Monitoring di Nunukan Selatan
TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA – Sebagai tindaklanjut LKPJ Bupati Nunukan 2021, anggota DPRD Nunukan masih melanjutkan monitoring pembangunan tahun anggaran 2021, Rabu (6/4/2022) di Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan. Ketua DPRD Nunukan Hj. Leppa menkoordinir langsung monitoring di dapil 1 yang diikuti sejumlah anggota DPRD Nunukan.
Sebagai awal monitoring dilakukan pada kegiatan dinas pertanian, anggota legislatif meninjau Gedung Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Nunukan Selatan. Gedung ini telah digunakan oleh PPL hanya saja rehab ruangan dengan perawatan, perbaikan dinding dan pemasangan besi pengaman jendela serta plafon dan meubelernya menelan anggaran Rp 91.914.000 bersumber dari dana dari DAK.
Namun menurut anggota dewan yang melakukan monitoring, anggaran sebesar itu bisa juga dimanfaatkan untuk melengkapi peralatan lainnya yang dibutuhkan para penyuluh agar bisa melaksanakan tugas dengan baik pada Balai tersebut.
Lebih lanjut anggota legislatif Nunukan juga menyoroti pembangunan Jalan Usaha Tani di RT 08 Tanjung Harapan, menurut para legislator DPRD Nunujan, seharusnya jalan tersebut sesuai dengan azas manfaatnya.
Namun realisasinya, tidak ada usaha perkebunan atau pertanian di pembukaan jalan tersebut hingga menelan anggaran Rp. 190.000.000 dan bentuknya berupa jalan setapak berbatu sejauh 100 meter.
Melihat kondisi tersebut, Ketua DPRD Nunukan Hj Leppa menyoroti Jalan Usaha Tani dan meminta staf Dinas Pertanian menjelaskan manfaat jalan tersebut.
Ketua DPRD Nunukan, Hj Leppa mengatakan, jalan tersebut terindikasi pemborosan karena aktifitas pertanian nihil yang ada hanya jalan tani yang dirimbuni rumput gajah.
”Sama sekali tidak ada manfaatnya, kami akan panggil juga PPTK dan ketua Kelompok Tani nya,” tegas ketua DPRD Hj Leppa.
Usai memonitoring di Tanjung Harapan, anggota DPRD Nunukan mengarah ke pembangunan Bronjong dan Proyek pengembangan jaringan pipa distribusi dan sambungan rumah tanjung harapan, dana alokasi khusus sebesar Rp. 4,325,000.000.
Dalam peninjauan tersebut, sebagai catatan dan rekomendasi tim monitoring meliputi ; peremajaan kawat bronjong yang sudah berkarat, posisi bronjong miring dan bebatuan sudah keluar dari kawat akibatnya susunan batu tidak rata.
Proyek ini menelan anggaran Rp 1,790.000.000 melalui program pembangunan bronjong penahan longsor kawasan mangrove perumahan kampung nelayan mansapa.
Sementara Proyek pengembangan jaringan pipa distribusi Air Bersih di kampung nelayan diharapkan agar seluruh warga memanfaatkan ketersediaan air bersih tersebut.
”Diharapkan juga agar RT setempat mendata warganya yang belum memasang meteran air bersih dan di koordinasikan dengan PDAM Nunukan,” kata ketua DPRD Hj. Leppa mengakhiri. (TN/Adv)
JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19