NunukanPendidikan

Konsulat RI Tawau Fasilitasi Keberangkatan Alumni CLC dan SIKK Anak-Anak PMI Lanjutkan Sekolah di Indonesia Melalui Program Repatriasi Pendidikan Tawau

Loading

TERASNKRI.COM | NUNUKAN – Bertempat di Pelabuhan Internasional Tawau-Sabah pukul 09.00 waktu setempat, Konsul RI Tawau, Heni Hamidah, beserta jajaran Konsulat RI Tawau melepas keberangkatan sebanyak 161 alumni pelajar CLC dan SIKK yang akan melanjutkan sekolah di Indonesia tepatnya di sekolah-sekolah mitra di provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Rabu (9/2/2022)

Para peserta penerima bea siswa ini diberangkatkan menggunakan 2 buah Feri yakni KM. Purnama Express dan KM. Francise menuju pelabuhan Tunontaka Nunukan-Kalimantan Utara. Setibanya di Nunukan para peserta akan difasilitasi oleh instansi pemerintah terkait di Nunukan dan panitia repatriasi untuk pengaturan karantina dan lain-lain.

Peserta program repatriasi TA 2021 yang diberangkatkan melalui Pelabuhan Internasional Tawau ini terdiri dari 63 peserta laki-laki dan 98 peserta perempuan, merupakan penerima beasiswa dari berbagai jalur antara lain: Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) sebanyak 34 orang pelajar, dari yayasan/sekolah sebanyak 113 orang pelajar dan beasiswa dari Pemprov Sulawesi Selatan sebanyak 14 orang pelajar.

Baca Juga  Tingkatkan Pendidikan Vokasi, MKKS SMK Pelalawan Kunjungan Industri dan Mou Dengan Politeknik Kampar

Mereka nantinya akan ditempatkan di beberapa sekolah mitra, antara lain: Kalimantan Utara sebanyak 55 peserta, Kalimantan Selatan sebanyak 21 peserta dan Sulawesi Selatan sebanyak 85 peserta. Program repatriasi ini merupakan kegiatan tahunan hasil kerjasama pihak Kemdikbud RI dengan Perwakilan RI (KRI Tawau dan KJRI Kota Kinabalu), Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) beserta Yayasan Sabah Bridge (SB) sebagai inisiator.

Sehari sebelum pemberangkatan, seluruh peserta menjalani program pembekalan yang dipersiapkan pihak panitia yang berisi antara lain orientasi dan pengenalan mengenai keadaan di tempat tujuan, serta hal-hal lain yang perlu diketahui dan dilakukan, mengingat hampir seluruh peserta ini lahir dan tumbuh besar di Sabah dan belum pernah ke Indonesia.

Guna pengendalian penyebaran COVID-19, sebelum diberangkatkan seluruh peserta termasuk para guru pendamping telah menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) disalah satu klinik kesehatan di Tawau, dan dari hasil tes tersebut semuanya dipastikan negative. Proses pemberangkatan juga menerapkan SOP kesehatan yang ketat seperti penerapan aturan jaga jarak, pemakaian masker wajah, pemakaian handsanitizer dan lain sebagainya, baik peserta maupun staf yang bertugas.

Baca Juga  Kembangkan SDM Junalis, Pemkab Nunukan Bekerjasama UPN Veteran Yogyakarta Gelar Uji Kompetensi Wartawan

Dalam program repatriasi pelajar ini, Konsulat RI Tawau berkoordinasi dengan instansi terkait baik di Malaysia maupun di Indonesia. Para penerima beasiswa ini merupakan anak-anak PMI yang lahir dan besar di Sabah, Malaysia yang sebagian besar diantaranya tidak memiliki dokumen identitas diri.

Baca Juga  Beasiswa Kaltara Unggul Mulai Proses Pencairan

Perwakilan RI di Tawau dan Kota Kinabalu membantu penerbitan dokumen-dokumen mereka dan memfasilitasi pengurusan special pass dengan pihak imigrasi setempat, sehingga anak-anak PMI ini dapat pulang ke tanah air secara legal. Dengan demikian program Repatriasi pendidikan ini juga turut mengurangi jumlah WNI ilegal khususnya di Malaysia, selain tentunya membuka jalan bagi anak-anak PMI ini untuk mengecap pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar mereka bisa mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik lagi. (TN/TPID Konsulat)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19