NASIONALPolitik

Hadiri Bimtek Partai Perindo, Ketua KPK Firli Bahuri Ungkap Mahalnya Biaya Politik Asal Mula Korupsi

Loading

Terasnkri.com | Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri hadiri diskusi sesi kedua bimbingan teknis (Bimtek) Partai Perindo 2021 bagi anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Partai Perindo se-Indonesia

Acara Bimtek tersebut digelar di Jakarta Concert Hall iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (10/12/2022).

Pada kesempatan itu  Firli mengatakan biaya Politik yang mahal dalam perhelatan Pilkada, Pileg, hingga Pilpres menjadi salah satu akar atau asal muasal Korupsi.

Baca Juga  Indonesia Tegaskan Konsistensi Terkait Kedaulatan di Laut Natuna Utara

Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Dalam Penganggaran.

“Dari hasil survei kita, semua biaya politik kita sangat mahal. Kami melaksanakan survei karena ingin tahu mengapa para calon pemimpin daerah dan caleg maju ke Pileg dan Pilkada padahal uang tidak cukup atau minus. Rupanya mereka mendapatkan pinjaman dari sponsor, “ujar Firli”.

Firli menjelaskan dari hasil survei yang dilakukan internal KPK di sebut 82,3 persen hasil survei Pilkada dibiayai sponsor dan donatur.

“Kenapa mereka (donatur dan pihak sponsor) mau membiayai? Akan mendapatkan kemudahan usaha itu 91 persen, dekat dengan penguasa 87 persen, ada jaminan tentang keberlangsungan usaha sebesar 81 persen, “ungkap Firli Bahuri”

Baca Juga  Kasus Judol di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri

Firli Bahuri mengungkapkan dari pihak sponsor inilah yang nantinya meminta bagian proyek dari sejumlah program anggaran pemerintah daerah untuk calon legislatif atau pimpinan daerah yang dipilih oleh rakyat.

“Jadi kita ingin melaksanakan pembangunan ekonomi Indonesia untuk mencapai kesejahteraan masyarakat maka APBN harus sepenuhnya untuk rakyat, tidak boleh satupun dikorupsi,” kata  Firli

Firli menyebutkan sistem demokrasi di Indonesia seharusnya terbuka, sehingga tidak ada biaya politik mahal. Firli menyebutkan dalam pemberitaan untuk menjadi Presiden saja membutuhkan uang Rp 8 triliun.

Baca Juga  Presiden Prabowo Subianto Pimpin Upacara Pelepasan Presiden RI ke-7 Joko Widodo di Istana Merdeka

“Termasuk untuk menjadi anggota caleg juga membutuhkan biaya sangat tinggi. Kalau seperti ini terus maka kasus korupsi tidak pernah habis di Indonesia,” tegas Firli Bahuri. (Jem/rilis.P. Perindo)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19