InfrastrukturLingkungan HidupNunukan

Abrasi Pantai Sungai Taiwan, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan Mengatasi

Loading

TERASNKRI.COM | NUNUKAN, KALTARA – Pantai Sungai Taiwan (Pantai Sute) yang terletak di Desa Tanjung Karang Kec. Sebatik Kab. Nunukan Kalimantan Utara, dikenal sebagai tempat wisata bagi warga Pulau Sebatik dan Nunukan, kini kondisinya memprihatinkan akibat abrasi sekian lama yang telah melanda pantai tersebut.

Pantai yang dikenal juga dengan sebutan pantai kayu angin, karena dulu banyak cemara laut rindang yang menghiasi disepanjang bibir pantai kini sudah tidak tampak lagi, hanya tunggul tunggul kayu mati yang berserakan di sepanjang pantai yang ramai dikunjungi tiap akhir pekan, tidak hanya warga lokal Pulau Sebatik dan Nunukan bahkan dari negara tetangga Tawau Sabah Malaysia yang ingin menikmati keindahan pantai, deburan ombak sambil berenang dan aktivitas lainnya.

Salah satu warga yang tinggal di RT. 08 Pantai Sungai Taiwan, Asrian (43) mengatakan bahwa abrasi sudah berlangsung lama, dan sudah banyak memakan kerugian material berupa hilangnya rumah – rumah yang berdiri disepanjang pantai sute tersebut.

Baca Juga  Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltara Selenggarakan Lokakarya 7 "Panen Hasil Belajar" PGP Angkatan 10 Reguler di Kabupaten Nunukan

“Sekitar 30 meter daratan disepanjang Pantai Sungai Taiwan telah hilang akibat abrasi, ditempat saya berdiri sekarang ini dulunya letak rumah paman saya yang sudah tidak ada akibat abrasi” jelas Asrian sambil menunjukkan sisa – sisa bangunan yang sudah tersapu gelombang, Senin (25/10/2021)

Asrian yang berprofesi sebagai nelayan menambahkan, bahwa dulunya ditempatnya berdiri, banyak rumah – rumah yang sudah tidak ada lagi dikarenakan abrasi, dirinya berharap agar abrasi yang melanda Pantai Sungai Taiwan mendapatkan perhatian dan dicarikan solusinya oleh istansi terkait guna menyelamatkan daratan disepanjang Pantai Sungai Taiwan.

“Harapan saya selaku warga pantai Sute berharap ada perhatian dan campur tangan pemerintah melalui instansi terkait untuk memperhatikan dampak abrasi ini” pungkas Asrian.

Seorang warga RT. 08 lainnya, Arifin (68) menceritakan bahwa dirinya yang sejak tahun 1973 sudah berada di Sungai Buaya pantai Sute juga sama seperti Asrian menyampaikan bahwa sudah sekitar 30 meteran daratan terkikis abrasi, sehingga saat ini bangunan rumah yang ditempati bersama istrinya di pantai Sute juga terancam abrasi.

Baca Juga  Indikator Makro Disosialisasikan BPS Kabupaten Nunukan

Kondisi Pantai Sungai Taiwan (Pantai Sute)

Arifin yang juga menyediakan pondok – pondok istirahat bagi pengunjung pantai Sute berharap agar ada perhatian pemerintah bagi penanganan abrasi disalah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Nunukan ini. Sehingga tetap terpelihara keindahannya.

“Paling tidak bisa membantu perekonomian bagi masyarakat kecil seperti saya ini, apabila pantainya tetap terjaga dari abrasi, seperti pohon – pohon kayu angin ini, mungkin tidak lama lagi juga akan hilang apabila tidak secepatnya ditangani” ujar Arifin yang berdiri di bawah pohon cemara laut sambil memandang jauh kearah laut.

Ketua RT. 08 Desa Tanjung Karang, Jamaluddin menyampaikan bahwa dirinya juga bersama warganya mengharapkan ada perhatian khusus terhadap permasalahan abrasi pantai Sute, dirinya khawatir, kedepan jika tidak ada perhatian dan upaya penanganan abrasi yang melanda pantai Sute, jalan yang ada sekarang dan dipergunakan oleh warganya untuk melakukan mobilitas juga akan terdampak abrasi.

“Ada beberapa titik yang hanya tinggal 1 sampai 2 meter sebelum tergerus abrasi, demikian juga tiang – tiang listrik sepanjang jalan masuk ke Sungai Buaya yang terancam roboh, semoga menjadi perhatian pemerintah” ucap Jamaluddin.

Baca Juga  PPK Sebatik Tengah Gelar Sosialisasi Pendidikan Pemilih Terkait Pilkada Serentak 2024

Ketua Nelayan Bagang Desa Tanjung Karang Kadir juga turut menyampaikan kekhawatirannya akibat abrasi yang melanda pantai Sute.

“Ada 2 RT yang terdampak akibat abrasi ini, RT. 07 dan RT. 08, pantai Sute ini merupakan tempat kami mempersiapkan peralatan untuk ke bagang untuk mencari nafkah, kalau kondisinya semakin parah akan menyulitkan kami, dimana lagi kami akan menyimpan peralatan dan sarana kami untuk melaut, juga untuk kedepan, saya khawatir jalan di sini akan hilang akibat terkikis abrasi demikian juga tiang listrik yang ada disini” pungkas Kadir yang berdomisili di RT. 07 Desa Tanjung Karang. (TN001)

JANGAN LUPA : SELALU MEMAKAI MASKER APABILA BERAKTIVITAS DILUAR RUMAH, SELALU MENJAGA JARAK, KERAP MENCUCI TANGAN, HINDARI KERUMUNAN, KURANGKAN MOBILITAS DAN BERDOA KEPADA TUHAN UNTUK CEGAH COVID-19