Ubertus Dumar : Masih Ada Kerikil-Kerikil Kecil, Akibat Jaringan Internet
Terasnkri.com | Matim, NTT – Program Digitalisasi Sekolah yang sudah dijalankan Kemendikbud, dan pada tahun ini pemerintah Daerah Matim melalui Dinas Pendidikan dan satuan pendidikan SMP sudah melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Digital (USBD) secara kolektif. Ujian ini sudah dilaksanakan pada Tanggal 12 s/d 15 April 2021, namun masih ada kerikil-kerikil kecil yang menghambat pada saat proses Pelaksanaan USBD berlangsung yaitu terkendala dengan jaringan Internet.
Dan inilah hasil wawancara secara eksklusif Media Terasnkri.com (Jumat 16/04/2021) dengan Ketua MKKS Untuk wilayah Kota Komba Utara Bapak Ubertus Dumar, S.Pd
Pelaksanaan ujian di kecamatan kota Komba Utara awalnya berlangsung dengan aman lancar tertib dan terkendali itu terjadi pada hari pertama pada Tanggal 12 April 2021.
Memang ujian Berbasis digital ini sangat efektif dan sangat baik karna ini sangat memudahkan guru untuk memantau hasil kerja siswa.
Dalam laporan saya kepada Pengawas bahwa ada dua sekolah saja yang bergeser sekitar kurang lebih 25 km dari sekolah asal yaitu dari SMPN Satap Munda ke SMPN 3 KK di Rana Mbeling dan dari SMPN satap Tagalaga Buru ke SMA St Arnoldus Mukun.
Pelaksanaan hari pertama itu baik, namun hari Kedua itu terjadi pergeseran lagi secara besar-besaran dua sekolah ini hiruk pikuk cari signal internet
Pada hari pertama juga saya lupa melaporkan bahwa SMPN Satap Nonggu mereka bergeser ke arah timur Wukir dan jarakanya kurang lebih 3 Km dari Nonggu dan kesan semuanya itu terkendala dengan Jaringan Internet.
Ada beberapa sekolah yang jaringan internetnya stabil di kecamatan kota Komba Utara yaitu : SMPN Satap Pedak, SMPN 8 KK, SMPN Satap Galong, SMPN 5 KK.
Adapun harapan yang disampaikan oleh Ketua MKKS Untuk wilayah Kota Komba Utara Yaitu :
Pertama : Kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur,terutama kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati kemudian Bapak Kepala Dinas PPo,Kabid SMP dan terutama Kepada Kominfo Supaya bisa memperhatikan dan membangun Tower sebanyak-banyaknya di kecamatan kota Komba Utara.
Kedua : Dari jaringan listrik memang agak baik selama USBD berlangsung.
Ketiga : Soal keterbatasan alat-alat,misalnya Tablet, crombook,leptop,jadi ini terpaksa saya berulangkali mengatakan kasihan terhadap sekolah yang tidak melengkapi fasilitas tersebut terpaksa pihak sekolah meminjam handphone orang tua siswa.
Keempat : Barangkali bisa Dana Bos jangan dulu prioritaskan Buku, karna buku sekarang bisa di buka melalui hanphone Android tinggal kita akses.
Semoga pemerintah membuka mata dengan realita yang terjadi pada saat USBD Untuk Kedepannya.
Hubertus Basri