Nunukan

Siaga Bencana Hidrometeorologi, Apel Kesiap Siagaan Digelar di Nunukan

Loading

TERASNKRI.COM | Kaltara, Nunukan – Menurut keterangan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) La Nina merupakan fenomena iklim global hasil interaksi laut dan atmosfer yang terjadi akibat adanya anomali suhu muka air laut di samudra pasifik bagian tengah ekuator.

Sebagai langkah antisipasi dan preventif atas dampak fenomena alam tersebut, Pemerintah Daerah beserta unsur TNI dan Polri dan instansi terkait menggelar Apel Gelar Pasukan Siaga Bencana Hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Nunukan. Kegiatan ini diselenggarakan di Lapangan Upacara Kantor Bupati Nunukan, Kamis (19/11).

Mewakili Plt. Bupati Nunukan, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus, S.IP.,M.Si hadir selaku Pemimpin Apel. Tampak juga turut hadir unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan serta Kepala Perangkat Daerah terkait. Sementara di lapangan apel tampak berjajar pasukan dari berbagai kesatuan, antara lain dari Kodim 0911 Nunukan, Satgas Pamtas Yonif 623 BWU, Lanal Nunukan, Brimob, Polres Nunukan, Satpol PP, Damkar, Tagana, BPBD, Senkom, dan PMI Nunukan.

Membacakan pidato sambutan PLT. Bupati Nunukan, Sekretaris Daerah Serfianus menyampaikan beberapa hal tentang Fenomena La Nina berdasarkan keterangan dari BMKG.

Baca Juga  Tes PPPK di Kabupaten Nunukan Dimulai

Dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa berdasarkan data dari BMKG la nina ini diprediksi dapat berdampak pada peningkatan akumulasi curah hujan musiman dan bulanan yang bervariasi baik tempat dan waktunya hingga mencapai 20 persen hingga 40 persen lebih tinggi dari normalnya. Selain itu, berpotensi memicu bencana Hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, atau angin puting beliung.

“ Beberapa waktu yang lalu di beberapa wilayah di Indonesia, tak terkecuali di wilayah provinsi Kalimantan Utara dan juga di kabupaten Nunukan banyak terjadi musibah dan bencana alam. hal ini telah menimbulkan korban dan kerugian materiil yang tidak sedikit. terlebih kita seluruh dunia saat ini menghadapi fenomena perubahan iklim la nina yang akan membawa dampak yang buruk sebagai penyebab bencana hidrometeorologi”, tutur Serfianus.

Lebih lanjut disampaikan di November ini diprakirakan hampir seluruh wilayah kepulauan indonesia, kecuali pulau sumatra, akan terdampak La Nina. dan Desember 2020 hingga Februari 2021, dampak La Nina diprediksi terjadi di wilayah indonesia bagian tengah, utara, dan timur. Adapun puncak La Nina dan puncak musim hujan diprediksi terjadi di Desember 2020 serta Januari dan Februari 2021.

“ Dengan melihat kondisi seperti diatas, tentunya tidaklah membuat kita untuk tinggal diam, oleh karena itulah apel bersama disini dalam rangka gelar pasukan siaga bencana Hidrometeorologi di wilayah kabupaten saat ini digelar. kiranya dengan dilaksanakannya apel ini dapat meningkatkan kewaspadaan dari kita semua. dengan segala potensi yang kita miliki sesauai bidang kerja kita masing – masing, saya rasa segala tantangan dan segala kemungkinan yang ada di depan kita akan dapat kita tanggulangi bersama”, tambahnya

Baca Juga  SOA 2024 Kembali Diluncurkan Pemkab Nunukan

Oleh karena itu, Serfianus berharapagar seluruh unsur dari pemerintah daerah, TNI, POLRI, instansi vertikal dan seluruh lapisan masyarakat dapat saling bergandengan tangan, bahu membahu dan meningkatkan koordinasi dan konsolidasi dalam menghadapi kemungkinan musibah dan bencana alam ini.
Lebih lanjut dalam sambutannya ini Serfianus berharap agar kepada seluruh pemangku kepentingan agar dapat menyiapkan langkah – langkah antisipasi dan taktis, segera dirumuskan dan pertajam langkah tersebut dengan simulasi – simulasi kepada kemungkinan – kemungkinan terburuk apabila terjadi bencana.

Baca Juga  Kembangkan SDM Junalis, Pemkab Nunukan Bekerjasama UPN Veteran Yogyakarta Gelar Uji Kompetensi Wartawan

“ Selain dari pada itu, hal yang kalah pentingnya adalah menyiapkan masyarakat untuk tanggap bencana dan siap di setiap saat. hal ini tentunya bukanlah hal yang berlebihan, namun adalah sebuah langkah preventif dan antisipasi yang terukur dalam sebuah manajemen bencana”, ujarnya.

Terkait dengan kondisi Pandemi Covid – 19 ini, pimpinan apel pada kesempatan ini juga menekankan agar seluruh pemangku kepentingan untuk dapat dapat melaksanakan semua program dan rencana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berdasar pada 3 hal, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak.

“ Dari kesemuanya itu, kiranya apa yang kita lakukan ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat”, ujarnya.

Seusai apel, unsur pimpinan dan undangan melanjutkan acara dengan meninju kesiapan peralatan dan perlengkapan siaga bencana dari berbagai unsur

TB/***